GenPI.co - Masalah kemarahan dalam pernikahan sangat memengaruhi hubungan suami istri dan berdampak besar pada suasana rumah.
Jika dibiarkan, pola emosi yang tidak sehat bisa merusak keharmonisan keluarga dan meninggalkan luka jangka panjang.
Dilansir Your Tango, berikut beberapa tanda masalah kemarahan suami mulai berdampak serius pada pernikahan.
1. Anak-Anak Meniru Pola Emosi yang Tidak SehatAnak-anak belajar cara menjalin hubungan melalui pengamatan terhadap orang tua.
Mereka menyerap cara menyelesaikan konflik, mengelola emosi, dan berkomunikasi dari apa yang dilihat setiap hari di rumah.
Ketika anak-anak sering terpapar kemarahan, teriakan, dan agresi, mereka berisiko mempelajari bahwa perilaku tersebut menjadi cara yang "normal" untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Kemarahan yang tidak sehat bersifat menular dan menjadi perilaku yang dipelajari.
Itulah sebabnya anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kemarahan cenderung menunjukkan agresi dalam hubungan mereka kelak.
Dalam jangka panjang, hal itu bisa muncul dalam bentuk kecemasan, ketergantungan emosional, perilaku berisiko, dan gangguan pola makan.
2. Hilangnya Rasa Hormat dalam HubunganLedakan amarah yang berulang perlahan mengikis rasa hormat dalam pernikahan.
Pada awalnya, kamu mungkin merasa bingung atau mencoba memaklumi.
Namun, seiring waktu, menjadi jelas bahwa kemarahan tersebut mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap pasangan.
Akhirnya, rasa jengkel dan lelah secara emosional pun muncul.
Kamu mungkin kehilangan kesabaran, menarik diri, dan enggan memberikan perhatian.
Hubungan pun memburuk karena mencintai seseorang yang tidak mampu mengelola emosinya dengan sehat justru membuat pernikahan makin tidak membahagiakan.
3. Rasa Takut Menggantikan Rasa AmanTidak mungkin membangun kebahagiaan dengan seseorang yang menimbulkan rasa takut.
Pernikahan tidak bisa bertahan hanya dengan sisa-sisa cinta jika terus berada di bawah tekanan amarah yang tidak terkendali.
Lambat laun, fondasi hubungan akan runtuh.
Pola kemarahan biasanya sudah tertanam lama dalam diri seseorang dan tidak bisa berubah tanpa komitmen serius.
Suami yang memiliki masalah kemarahan perlu belajar mengelolanya melalui pendekatan yang terstruktur seperti program manajemen amarah atau bantuan profesional. (*)
Kalian wajib tonton video yang satu ini:




