Pernah merasa ban mobil tiba-tiba makin berisik atau rasa berkendara terasa kurang nyaman padahal telapak ban masih tebal? Bisa jadi itu tanda ban perlu rotasi karena secara kondisi fisik memang butuh penyesuaian ulang.
Ahmad Nuril, OE Sales Manager Bridgestone Tire Indonesia, menerangkan fungsi utama rotasi ban mobil adalah untuk menjaga kondisi seluruh telapak ban mobil agar tetap rata, baik ban utama maupun ban cadangan sehingga usia pakainya lebih panjang.
“Pertama fungsi rotasi itu menjaga keausan ban lima-limanya (ban utama dan cadangan) tetap merata. Kedua, memperpanjang umur ban dengan memanfaatkan ban cadangan sebagai bahan untuk rotasi,” kata Nuril dihubungi kumparan.
Rotasi ban juga berguna bagi pemilik mobil dalam mengidentifikasi sejak dini tanda-tanda ban mobil yang tidak normal. Menurut Nuril, saat berkendara ban mobil mengalami banyak benturan yang akan mengubah pengaturan ban.
“Ketika mobil dipakai ada banyak benturan yang dihadapi oleh ban, terkadang benturan itu ikut mengubah pengaturan spooring-nya. Entah spooring-nya nggak rata, jadi keausan bannya juga enggak rata,” ujarnya.
Menyoal waktu rotasi, Nuril menyebut ban mobil idealnya diganti tiap 8 ribu sampai 10 ribu kilometer. Dari survei internal perusahaan, ia bilang rata-rata jarak berkendara normal satu tahun sekitar 20 ribu kilometer. Artinya, pemilik mobil bisa mengganti ban mobil dua kali dalam setahun alias per enam bulan.
“Enam bulan enggak jadi patokan karena rotasi itu patokan utama kilometernya. Ada orang yang pakai mobil mungkin setahun nggak ada 10 ribu kilometer gitu,” lanjut Nuril.
Selain mengacu pada odometer, pemilik mobil juga bisa mengenali tanda-tanda ban butuh rotasi lebih cepat lewat keausan telapak ban yang tidak normal. Biasanya gejala ini ditandai dengan meningkatnya tingkat kebisingan atau suara ban yang makin berisik.
Gejala lain bisa berupa rasa berkendara yang jadi kurang nyaman, meskipun telapak ban masih terlihat tebal. Pria yang pernah menjabat sebagai Senior Specialist OE Technical Service Bridgestone ini menuturkan kondisi tersebut bisa jadi indikasi ada masalah di kaki-kaki mobil, lebih baik segera diperiksa lalu diganti.
Lebih lanjut, rotasi ban dikatakannya bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa metode. Umumnya, pola silang seperti ban depan kiri dipindah ke belakang kanan atau sebaliknya, tergantung penilaian dari mekanik.
“Rotasi itu bisa cross depan kiri ke belakang kanan, depan kanan ke belakang kiri, atau eksel (as roda) kiri kanan. Itu ada pakar advisor-nya yang memang dilatih terkait perawatan ban, bisa dikonsultasikan ke situ,” terangnya.
Efek jangka panjang rotasi pun tidak main-main. Umur ban bisa jauh lebih panjang dibandingkan mobil yang tidak pernah rutin rotasi. Artinya, pengeluaran untuk ban bisa ditekan, sekaligus rasa aman saat berkendara lebih terjaga.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451164/original/038331600_1766231717-yusril.jpg)
