Kemunculan Buaya di Kali PIK yang Kerap Bikin Warga Ketakutan

kompas.com
3 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Seekor buaya muara terlihat di Kali Cengkareng Drain, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 1, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kemunculan satwa liar tersebut menjadi perhatian warga setelah videonya beredar luas di media sosial.

Rekaman yang diunggah akun Instagram @infopik.id memperlihatkan seekor buaya berukuran sedang berada di pinggir kali. Buaya tersebut diperkirakan memiliki panjang sekitar 1,5 meter.

Seorang warga yang merekam kejadian itu menyampaikan peringatan kepada masyarakat sekitar.

“Saya lihat ada buaya, itu buayanya lumayan besar remaja kayaknya ini, masuk dia ke air. Hati-hati buay yang mancing di daerah PIK, waktunya ada emak atau bapaknya (buaya),” ucap seorang warga dalam video.

Baca juga: Cara Mata Elang Dapat Data Nasabah dengan Mudah dalam Hitungan Detik

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=buaya muara, PIK 1, buaya PIK, buaya muara di pik&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yMS8wNjUxMTk1MS9rZW11bmN1bGFuLWJ1YXlhLWRpLWthbGktcGlrLXlhbmcta2VyYXAtYmlraW4td2FyZ2Eta2V0YWt1dGFu&q=Kemunculan Buaya di Kali PIK yang Kerap Bikin Warga Ketakutan§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send(); Spanduk Peringatan Terpasang di Lokasi

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Sabtu (20/12/2025), dua spanduk peringatan terlihat terpasang di pohon yang berada tepat di samping aliran Kali Cengkareng Drain.

Spanduk tersebut menampilkan gambar buaya dengan tulisan “Jaga keselamatan, sungai habitat buaya”.

Di bagian bawah spanduk tercantum sejumlah larangan aktivitas, antara lain berenang, memancing, dan mencuci pakaian di pinggir kali.

Peringatan itu dipasang untuk meminimalkan risiko interaksi antara manusia dan satwa liar.

Saat pemantauan dilakukan, tidak terlihat buaya muncul ke permukaan air.

Baca juga: PETIR Tak Akan Lindungi Anggota jika Terbukti Terlibat Pembakaran Kios Kalibata

Buaya Kerap Muncul Saat Cuaca Panas

Petugas keamanan PIK 1, Taufik (27), mengatakan Kali Cengkareng Drain yang berada di samping pos jaga memang kerap didatangi buaya muara.

Menurutnya, buaya biasanya muncul ke permukaan sekitar pukul 10.00 WIB untuk berjemur.

“Buaya banyak di ujung, buaya muara. Yang gede enggak pernah muncul, adanya di ujung, kalau di sini sering muncul anaknya berukuran 1,5 meter,” ungkap Taufik saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu (20/12/2025).

Ia menyebutkan, pada akhir November lalu, buaya tersebut sempat muncul selama tiga hari berturut-turut dan berjemur di atas sekat sampah kubus apung HDPE berwarna hijau di ujung kali.

Durasi berjemur buaya bisa mencapai satu jam, bahkan pada periode tersebut diperkirakan bertahan dari pagi hingga sore.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Baca juga: Bus Transjakarta Zhongtong Dijuluki Kulkas Berjalan, Lebih Dingin dari Bus Lain?


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menjaga Marwah ASN: Integritas Pegawai Pemerintah di Pusaran Medsos
• 23 jam lalukompas.com
thumb
Prabowo Blak-blakan Bicara Pengelolaan Kekayaan Indonesia: Kita Harus Koreksi Diri
• 13 jam lalukompas.tv
thumb
Putri Sulung Mpok Alpa Sempat Menghilang Sidang, Aji Darmaji Ungkap Kondisi Terkini
• 21 jam lalucumicumi.com
thumb
Tok! UMP Sulut 2026 Naik 6,01%, Tembus Rp4 Juta
• 4 jam lalubisnis.com
thumb
Mendagri Bilang 106 Ribu Pakaian Baru Bakal Disalurkan ke Korban Bencana Sumatera
• 6 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.