Hari Ibu Jadi Momen Refleksi: Pilihan dan Tantangan Perempuan dalam Kehamilan

suarasurabaya.net
3 jam lalu
Cover Berita

Pengungkapan praktik aborsi ilegal oleh Polda Metro Jaya baru-baru ini menyoroti fenomena yang kerap tersembunyi di masyarakat. NS, seorang perempuan yang mengaku dokter namun tidak memiliki latar belakang medis, diduga telah melayani 361 pasien selama tiga tahun. Ironisnya, dua dari komplotannya juga perempuan.

Ari Baskoro dokter spesialis penyakit dalam dan imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menyoroti dilema moral dan biologis di balik kasus ini.

Menurutnya, secara naluriah, seorang ibu hamil cenderung melindungi janin yang dikandungnya. Namun, kondisi sosial, ekonomi, maupun psikologis bisa memengaruhi keputusan mengakhiri kehamilan.

“Seorang perempuan pada dasarnya memiliki kecenderungan melindungi dan mempertahankan kehamilannya. Tetapi realitas terkadang berbeda karena tekanan sosial, ekonomi, dan emosional,” kata Ari, Minggu (21/12/2025).

Aborsi di Indonesia hanya legal jika ada indikasi medis, seperti risiko terhadap kesehatan ibu atau janin. Aborsi tanpa dasar medis tetap dikategorikan ilegal dan dapat dikenai sanksi pidana.

Praktik ilegal biasanya dimotivasi oleh keuntungan ekonomi dan sulit dideteksi karena berlangsung secara tertutup dan melalui informasi berantai.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di beberapa negara Asia seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, tren menunda pernikahan dan menunda memiliki anak berdampak pada keputusan perempuan terkait kehamilan.

Ari menyebut kondisi ini sebagai bagian dari tren “waithood”, yaitu menunda usia pernikahan akibat fokus pada pendidikan, karier, dan kemandirian ekonomi.

Dari perspektif imunologi, kehamilan sendiri merupakan “keajaiban biologis”. Janin, yang secara genetik berbeda dari ibu, bisa bertahan dalam rahim berkat sistem imun yang mampu menoleransinya.

Rahasia ini terletak pada plasenta, yang tidak hanya menyalurkan nutrisi dan oksigen, tetapi juga meredam respons imun ibu agar janin tidak ditolak.

Selain kehamilan, peringatan Hari Ibu juga relevan dengan pemberian ASI. Air susu ibu tidak hanya nutrisi utama bagi bayi, tetapi juga berperan dalam membentuk sistem imun, memelihara mikrobiota usus, dan mendukung pertumbuhan optimal. “Ibu adalah sumber kekuatan dan cinta kasih yang tak terbatas bagi anak-anaknya,” kata Ari.

Hari Ibu setiap 22 Desember disebut menjadi momen tepat untuk menghargai peran perempuan dalam kehidupan dan keluarga.

Kehamilan, persalinan, dan menyusui adalah bukti nyata betapa besar pengorbanan seorang ibu. Ari menekankan, “Kehamilan patut disyukuri dan dipertahankan, kecuali ada indikasi medis yang sah.” (saf/iss)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gagal Beasiswa karena Salah TOEFL: Cara Anak Petugas Parkir Tembus S2
• 12 jam lalukumparan.com
thumb
OTT Pejabat Kejari HSU, Kejagung: Tak Ada Intervensi
• 1 jam lalutvrinews.com
thumb
Kementerian PU Pastikan Jalan Nasional Cirebon Layak Dilintasi Selama Nataru
• 20 jam lalubisnis.com
thumb
Blackpink Sapu Bersih Posisi Tiga Teratas Indeks Reputasi Merek
• 3 jam lalueranasional.com
thumb
Presiden Pastikan Penuhi Bonus Atlet Peraih Medali di SEA Games 2025
• 14 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.