Unuja Paiton Raih Silver Winner Anugerah Diktisaintek 2025, Bukti Kampus Pesantren Mampu Berdaya Global

pantau.com
2 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton, yang berlokasi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, meraih penghargaan Silver Winner Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dalam ajang Anugerah Diktisaintek 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Capaian ini menempatkan Unuja di peringkat 152 dari 5.491 perguruan tinggi di Indonesia dan menjadi bukti keberhasilan transformasi perguruan tinggi berbasis pesantren menuju keunggulan akademik dan sosial.

"Penghargaan ini bukan tujuan akhir, melainkan penanda bahwa Unuja berada di jalur yang benar, dan kami membangun tradisi akademik yang kuat, namun tetap berpijak pada nilai pesantren dan kebermanfaatan sosial," ungkap Rektor Unuja Paiton, Dr. KH. Najiburrahman.

Sinergi Riset dan Pengabdian Jadi Kekuatan Inti

Wakil Rektor III Unuja Paiton, Prof. Dr. H. Hasan Baharun, menegaskan bahwa kekuatan Unuja terletak pada integrasi antara kebijakan dan praktik lapangan.

"Kami tidak memisahkan riset dari pengabdian, keduanya dirancang sejak awal agar memiliki dampak sosial, ekonomi, dan kultural yang nyata bagi masyarakat," ujarnya.

Dalam tiga tahun terakhir, kontribusi riset dan pengabdian kepada masyarakat Unuja menghasilkan lebih dari 48.000 poin Sinta (Science and Technology Index).

Capaian tersebut didorong oleh kebijakan strategis, di antaranya:

Integrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan luaran riset dan pengabdian,

Penguatan kemitraan dengan pemerintah daerah,

Kewajiban diseminasi hasil dalam forum akademik bilingual oleh sekitar 200 kelompok tiap tahun.

Kolaborasi Global Perluas Dampak Tri Dharma

Kepala LP3M Unuja Paiton, Dr. Achmad Fawaid, menyampaikan pentingnya jejaring internasional untuk memperluas dampak Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Kolaborasi global menjadi ruang belajar bersama, dari benchmarking di China, mobilitas akademik ke Thailand, hingga kerja sama riset dan industri di Jepang, Prancis, dan Amerika Serikat, semuanya memperkaya ekosistem akademik Unuja," paparnya.

Kerja sama lintas negara ini membuktikan bahwa Unuja tidak hanya berkembang secara kuantitatif, tetapi juga kualitatif, sebagai kampus pesantren yang unggul dan adaptif terhadap tantangan zaman.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polusi Memburuk, Warga India Nilai Pemerintah Tutup Mata
• 19 jam lalugenpi.co
thumb
Wamendikdasmen: Revitalisasi Sekolah Harus Bangun Karakter dan Kualitas Pembelajaran
• 12 jam lalutvrinews.com
thumb
Konser Band Kotak di Banyuwangi didonasikan korban bencana Sumatera
• 2 jam laluantaranews.com
thumb
Real Madrid Tekuk Sevilla 2-0, Terus Bayangi Barcelona
• 5 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Ditahan Borneo FC, Bek Persebaya Janji Tak Akan Cetak Gol Bunuh Diri
• 12 jam lalubola.com
Berhasil disimpan.