Fakta-fakta Banjir Bandang di Guci, Tegal: Dampak dan Kerusakan yang Terjadi

narasi.tv
4 jam lalu
Cover Berita

Kawasan wisata Guci di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dilanda banjir bandang yang cukup parah, pada Sabtu (20/12) kemarin. Bencana ini dimulai sekitar pukul 16.30 WIB, saat hujan deras yang berlangsung dalam waktu lama mengguyur kawasan tersebut.

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan aliran Sungai Gung meluap, yang kemudian mengakibatkan terjadinya banjir bandang yang menerjang kawasan wisata terkenal itu. Air yang semula jernih berwarna biru, seketika berubah menjadi cokelat penuh lumpur dan batu, menyapu segala sesuatu di jalurnya.

Kawasan pemandian air panas pancuran 13, yang merupakan salah satu tempat wisata ikonik di Guci, mengalami kerusakan yang signifikan akibat terjangan air bah ini. Material banjir seperti lumpur, pasir, dan batu menutupi sebagian besar area wisata. Dengan adanya musibah ini, pihak pengelola pun menutup sementara lokasi wisata tersebut untuk memastikan keselamatan pengunjung.

"Kawasan objek wisata air panas pancuran 13 terdampak kejadian ini. Banjir bandang ini membuat kolam air panas di lokasi tersebut tersapu derasnya arus air. Pantauan visual di lapangan memperlihatkan material lumpur, pasir, batu, hingga ranting dan batang pepohonan menutup sebagian area wisata," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui pernyataannya dilansir dari CNN Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan belum menerima laporan korban jiwa dari kejadian banjir bandang yang menyapu kawasan wisata pemandian air panas tersebut.

"Hingga malam ini, belum ada laporan korban jiwa dari pengunjung wisata tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta.

Meskipun demikian, tim BPBD Kabupaten Tegal telah tiba di lokasi kejadian untuk melakukan kaji cepat dan upaya penanganan darurat di lokasi.

Kerusakan Fasilitas Wisata Kolam Air Panas Tersapu

Salah satu dampak paling mencolok dari banjir bandang ini adalah kolam air panas yang tersapu oleh arus deras. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa kolam di Pancuran 13 tidak hanya terendam, tetapi juga terseret arus.

Hal ini membuat kondisi fasilitas wisata tersebut menjadi sangat tidak berfungsi, dan kerugian yang ditimbulkan cukup signifikan bagi perekonomian lokal yang bergantung pada industri pariwisata.

Pipa dan Jembatan yang Hanyut

Selain kolam air panas, sejumlah infrastruktur penting juga menjadi korban banjir. Beberapa pipa yang digunakan untuk mengalirkan air panas tercatat ikut hanyut terbawa arus. Pipa-pipa ini, yang berwarna hitam, terlihat jelas mengambang dalam tumpukan material banjir.

Tak hanya itu, sebuah jembatan di kawasan Pancuran 13 juga dilaporkan terbawa arus, menambah daftar kerusakan yang terjadi di lokasi tersebut. Keberadaan jembatan ini sangat penting untuk penghubung antara berbagai titik di kawasan wisata, maka hilangnya jembatan tersebut menjadi hambatan besar bagi aksesibilitas.

Tindakan Darurat dari Pihak Berwenang

Menanggapi banjir bandang ini, BPBD Kabupaten Tegal segera menerjunkan tim penanganan darurat. Mereka melakukan kaji cepat di lokasi untuk menilai kerusakan yang terjadi dan memastikan keselamatan masyarakat yang berada di sekitar aliran Sungai Gung. Abdul Muhari juga menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara berbagai pihak untuk melakukan penanganan dan pemulihan.

Pihak BNPB juga mengimbau masyarakat di sepanjang aliran sungai, khususnya di wilayah Balapulang, Dukuhwaru, Adiwerna, hingga kawasan Pantura, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Hal ini sangat diperlukan mengingat potensi banjir susulan tetap ada, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Said Didu Beber Adanya Tekanan agar Mantan Rektor UGM Meralat Pernyataannya
• 6 jam lalufajar.co.id
thumb
9 Rahasia Konten Tiktok Selalu FYP
• 1 jam lalubeautynesia.id
thumb
LPDB Koperasi dan MUI Bangun Ekonomi Umat Melalui Penguatan Koperasi Sektor Riil
• 9 jam laluviva.co.id
thumb
Mendagri: 106.000 Pakaian Baru Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana Sumatera
• 18 jam lalukompas.com
thumb
Harga Kakao Global Anjlok, Mengapa Harga Cokelat Tak Kunjung Turun?
• 7 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.