JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian mengatakan, pemeirntah terbuka dengan kritik dari masyarakat tentang penanganan banjir dan longsor Sumatera.
Tito meminta maaf karena kinerja tanggap bencana pemerintah dinilai tidak optimal.
Hal itu disampaikan Tito merespons kritik dari berbagai kalangan, termasuk setelah warga korban banjir dan longsor di Aceh mengibarkan bendera putih sebagai tanda keputusasaan.
"Kami, pemerintah, mendengar dan memahami berbagai kritik serta masukan dari masyarakat terhadap penanganan bencana di Sumatera," kata Tito di Jakarta, Sabtu (20/12).
Baca Juga: Menag Pastikan Masa Depan Pendidikan Korban Banjir Aceh dan Sumatera Tetap Terjaga
Tito mengakui ada kekurangan dalam penanganan banjir dan longsor di Sumatera.
Menurutnya, terdapat kendala medan yang berat serta keterbatasan teknis dalam proses penanganan dan pemulihan.
"Dengan segala kerendahan hati, kami meminta maaf apabila masih terdapat kekurangan. Kendala di lapangan memang cukup besar karena medan yang berat," kata Tito dikutip Antara.
"Namun, sebagai pemerintah, kami berkewajiban untuk terus bekerja, mengatasi hambatan, memperbaiki kinerja, dan bergerak cepat memenuhi kebutuhan darurat saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat," tuturnya.
Lebih lanjut Tito menyatakan, korban banjir saat ini membutuhkan soliditas dan solidaritas dari semua elemen, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV
- tito karnavian
- penanganan banjir
- banjir sumatera
- tito karnavian minta maaf
- banjir




