Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Banyuwangi
PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang menyiapkan puluhan kapal penyeberangan untuk memastikan kelancaran arus penumpang dan kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025–2026 di lintasan Ketapang–Gilimanuk, penghubung utama Pulau Jawa dan Bali.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Ardhi Ekapaty, menyampaikan bahwa pengamanan dan pelayanan arus Nataru dilakukan melalui pembentukan Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru yang berlangsung mulai 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
“Kami menyiapkan 53 kapal penyeberangan yang didukung 16 dermaga, masing-masing delapan dermaga di Pelabuhan Ketapang dan delapan dermaga di Pelabuhan Gilimanuk, untuk melayani masyarakat selama periode Nataru,” kata Ardhi, dalam keterangan tertulis ya g diterima, Minggu (21/12/2025).
Menurutnya, operasional kapal akan disesuaikan dengan tingkat kepadatan arus penumpang dan kendaraan. ASDP telah menyiapkan tiga skema pengoperasian armada untuk menjaga kelancaran layanan.
“Pada kondisi normal kami mengoperasikan 28 kapal. Jika terjadi peningkatan arus, jumlah kapal ditambah menjadi 30 unit. Sedangkan pada kondisi sangat padat, kami siapkan hingga 32 kapal yang beroperasi secara bersamaan,” ujarnya.
Selain kesiapan armada, ASDP Ketapang juga menerapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan pengguna jasa. Salah satunya melalui pengendalian layanan tiket berbasis sistem reservasi Ferizy agar tetap sesuai dengan kapasitas kapal.
“Kami memastikan kuota kendaraan pada sistem Ferizy aman dan sesuai dengan daya angkut kapal, sehingga tidak terjadi kelebihan muatan,” jelas Ardhi.
Strategi berikutnya dilakukan melalui penguatan operasional pelabuhan dengan berkoordinasi bersama para pemangku kepentingan dan operator layanan guna menjaga ketepatan jadwal keberangkatan kapal.
“Koordinasi kami perkuat agar operasional kapal tetap berjalan tepat waktu dan pelayanan kepada pengguna jasa tetap optimal,” tambahnya.
ASDP juga membangun sinergi lintas instansi, melibatkan TNI, Polri, KSOP, BPTD, serta Dinas Perhubungan di Banyuwangi dan Jembrana, untuk pengaturan lalu lintas kendaraan, penyediaan buffer zone, hingga rekayasa lalu lintas di sekitar pelabuhan.
“Sinergi ini penting untuk menjaga keselamatan dan kelancaran arus penumpang, baik di dalam maupun di luar area pelabuhan,” kata Ardhi.
Ardhi mengimbau masyarakat agar merencanakan perjalanan lebih awal dan memastikan telah memiliki tiket penyeberangan paling lambat satu hari sebelum keberangkatan.
“Kami mengajak masyarakat membeli tiket maksimal H-1, mengisi data dengan benar, serta mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan dan kelancaran bersama,” pungkasnya.
Editor: Redaktur TVRINews




