Warning! Jika Persib Bandung dengan Skuad Juara Lakukan Perombakan Pemain, Maka PSM Makassar Harus Lakukan Hal Serupa

harianfajar
3 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, MAKASSAR — Persaingan di putaran kedua Super League Indonesia dipastikan semakin ketat dan penuh tekanan. Hampir semua klub papan atas maupun tim yang masih berjuang keluar dari zona sulit mulai melakukan evaluasi besar-besaran terhadap komposisi skuad mereka. 

Perombakan pemain menjadi langkah realistis yang harus diambil demi menjaga daya saing hingga akhir musim. Dalam konteks inilah, PSM Makassar mau tidak mau harus melakukan langkah serupa jika tidak ingin kembali terpuruk dalam persaingan.

Situasi yang dihadapi Pasukan Ramang saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Kehilangan salah satu pilar di lini tengah, Lucas Dias, menjadi pukulan tersendiri bagi stabilitas permainan PSM. Absennya gelandang yang selama ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang membuat kebutuhan akan penyegaran skuad semakin mendesak. Apalagi, tim-tim pesaing juga tidak tinggal diam dan terus berbenah.

Langkah perombakan skuad sejatinya bukan hanya dilakukan oleh klub yang tengah kesulitan. Bahkan Persib Bandung, yang dikenal memiliki skuad bertabur pemain berkualitas dan sempat berstatus sebagai tim juara, juga mengambil keputusan berani dengan melepas salah satu pemain asingnya, Wiliam Marcilio. Keputusan ini menjadi sinyal kuat bahwa tidak ada klub yang boleh terlena, betapapun besar nama dan sejarah yang dimiliki.

Wiliam Marcilio resmi pamit dari Persib Bandung setelah dipastikan tidak menjadi bagian dari tim pada paruh kedua musim ini. Gelandang serang asal Brasil tersebut memang tidak mendapatkan banyak kesempatan bermain bersama Maung Bandung. Sepanjang musim berjalan, ia hanya mencatatkan 328 menit tampil di semua ajang, sebuah catatan yang jauh dari ekspektasi awal ketika ia direkrut.

Perpisahan Wiliam diumumkan langsung melalui akun Instagram pribadinya, @wiliamm96, pada Minggu (21/12/2025). Dalam unggahan tersebut, ia menuliskan pesan panjang yang sarat makna, penuh rasa syukur, dan tanpa nada kekecewaan. Sebuah sikap profesional yang mencerminkan kedewasaan seorang pesepak bola.

“Hari ini saya menutup babak ini dengan hati yang penuh rasa syukur. Saya pergi dengan perasaan bahwa telah memberikan yang terbaik dan dengan keyakinan bahwa saya bisa memberikan kontribusi lebih banyak lagi, karena klub ini dan basis penggemarnya selalu pantas mendapatkan yang terbaik,” tulis Wiliam dalam pesannya.

Meski kebersamaan dengan Persib terbilang singkat, Wiliam mengaku bangga pernah mengenakan jersey biru kebanggaan Bandung. Baginya, bermain untuk Persib adalah kehormatan besar yang tidak semua pemain bisa rasakan. Atmosfer stadion, besarnya ekspektasi, serta loyalitas Bobotoh menjadi pengalaman berharga yang akan selalu dikenangnya sepanjang karier.

Ucapan terima kasih pun ia sampaikan kepada seluruh elemen klub tanpa terkecuali. Mulai dari rekan setim, staf pelatih, staf perlengkapan, hingga jajaran manajemen, semuanya mendapatkan apresiasi dari pemain berusia 29 tahun tersebut.

“Rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan kepada setiap orang yang bekerja siang dan malam untuk menjadikan klub ini raksasa sejati, dari peran terkecil hingga tanggung jawab terbesar,” lanjutnya.

Menariknya, Wiliam juga menyinggung sisi spiritual dalam perjalanan singkatnya bersama Persib. Ia merasa pengalaman di Bandung tidak hanya membentuknya sebagai pesepak bola profesional, tetapi juga sebagai pribadi yang lebih matang dalam menghadapi dinamika hidup dan karier.

“Saya bersyukur kepada Yesus karena telah memberi saya kesempatan untuk menjalani pengalaman ini, untuk tumbuh sebagai atlet dan sebagai seorang pria, dan untuk merasakan langsung kekuatan basis penggemar yang penuh semangat ini,” tulis Wiliam lagi.

Dukungan Bobotoh, menurutnya, memberikan kesan mendalam dan menjadi salah satu pengalaman emosional terkuat selama ia berkarier di Asia.

Jika Persib Bandung dengan segala kemapanannya saja berani melakukan evaluasi dan perombakan, maka PSM Makassar tidak boleh ragu untuk mengambil langkah serupa. 

Paruh kedua musim adalah fase krusial yang menuntut konsistensi, kedalaman skuad, dan kecermatan dalam memilih pemain yang benar-benar sesuai kebutuhan tim.

Manajemen PSM dituntut bergerak cepat dan tepat. Perombakan bukan semata mengganti pemain, tetapi juga menyusun ulang strategi agar tim kembali menemukan identitas permainan terbaiknya. 

Dengan persaingan yang semakin sengit, setiap keputusan akan menentukan nasib PSM Makassar hingga akhir musim.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Butuh Striker Mendesak, Persija Jakarta Dekati Eks Penyerang sang Rival
• 3 jam lalufajar.co.id
thumb
Manchester United Mundur, Ricardo Mathias Merapat ke Liga Saudi
• 7 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Bareskrim Diminta Segera Limpahkan Tersangka Penipuan Pembelian Lahan
• 14 jam laluidntimes.com
thumb
My Chemical Romance Batal Tampil di Hammersonic 2026, Diganti Konser Tunggal di Jakarta
• 14 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Amerika Serikat Kecanduan Daun Surga RI Ternyata Punya Khasiat Ini
• 13 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.