FKMPI salurkan bantuan untuk korban banjir Aceh Tamiang

antaranews.com
3 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor di Desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang sebagai Program Tanggap Bencana Sektor Kehutanan untuk merespons bencana hidrometeorologi di wilayah Sumatra.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Soewarso, mewakili FKMPI mengatakan penyaluran bantuan tersebut untuk meringankan beban masyarakat terdampak sekaligus memperkuat sinergi lintas pemangku kepentingan dalam penanganan bencana secara terkoordinasi.

Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat Desa Babo berupa genset 3.000 watt untuk mendukung kebutuhan listrik darurat, paket sembako, selimut, karpet, dan perlengkapan khusus perempuan, diserahkan Ketua Umum APHI kepada anggota DPRD Aceh Tamiang Muhammad Yunus.

"Bantuan ini tidak hanya dimaksudkan sebagai dukungan logistik, tetapi juga sebagai bentuk empati dan solidaritas," ujar Soewarso dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Dia menambahkan bahwa kepedulian sosial merupakan bagian dari pengelolaan hutan berkelanjutan. Keberlanjutan tidak hanya diukur dari aspek lingkungan dan ekonomi, tetapi juga dari sejauh mana sektor ini hadir dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat, terutama saat menghadapi krisis.

Seluruh bantuan disiapkan berdasarkan hasil koordinasi dengan pengurus daerah dan mempertimbangkan kebutuhan riil masyarakat pascabanjir, khususnya bagi kelompok rentan.

FKMPI merupakan forum kolaboratif yang beranggotakan APHI, APKI, APKINDO, ISWA, ASMINDO, ILWA, dan HIMKI.

Soewarso menyebutkan penyaluran bantuan di Desa Babo merupakan bagian dari Program Tanggap Bencana Sektor Kehutanan yang dilaksanakan secara bertahap di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh dan Sumatra Utara.

Program ini dirancang untuk mendukung fase tanggap darurat dan pemulihan awal, melalui penyediaan logistik dasar, dukungan listrik darurat, serta penguatan koordinasi dengan pemangku kepentingan daerah.

Melalui Program Tanggap Bencana ini, dia menegaskan komitmen sektor kehutanan untuk hadir tidak hanya pada fase darurat, tetapi juga mendukung proses pemulihan sosial masyarakat.

Aksi kemanusiaan di Desa Babo diharapkan dapat memperkuat ketahanan masyarakat sekaligus membangun kolaborasi berkelanjutan antara sektor kehutanan, pemerintah, dan masyarakat di masa mendatang.

Sementara itu Anggota DPRD Aceh Tamiang Muhammad Yunus menyebutkan banjir dan longsor membawa dampak besar bagi warga Desa Babo, baik secara sosial maupun ekonomi.

"Desa Babo yang sebelumnya sebagai pusat perekonomian sekarang tidak bersisa, habis diterjang banjir dan longsor. Kehadiran bantuan yang sesuai kebutuhan lapangan sangat berarti bagi masyarakat dalam masa pemulihan,” ujarnya.

Muhammad Yunus juga menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam penanganan bencana, sehingga kolaborasi masyarakat dan asosiasi harus terus diperkuat sebagai bagian dari gotong royong nasional.



Baca juga: Polri akan bangun 300 titik sumur bor di Aceh Tamiang

Baca juga: Banda Aceh kerahkan 340 relawan bantu korban bencana di Aceh Tamiang

Baca juga: Tim UMI perkuat fasilitas dan nakes di Aceh Tamiang




Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
LPDB Koperasi dan MUI Bangun Ekonomi Umat Melalui Penguatan Koperasi Sektor Riil
• 18 jam laluviva.co.id
thumb
Soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Said Didu Beber Adanya Tekanan agar Mantan Rektor UGM Meralat Pernyataannya
• 15 jam lalufajar.co.id
thumb
Jadwal Salat Bandung 21 Desember 2025
• 20 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Jelang Nataru, Menko AHY Cek Kesiapan Pelabuhan Merak
• 16 jam lalueranasional.com
thumb
Elon Musk Jadi Orang Pertama dengan Kekayaan Tembus Rp 12 Ribu Triliun
• 12 jam lalukatadata.co.id
Berhasil disimpan.