Pantau - PT Pertamina Patra Niaga mengirimkan ribuan tabung LPG dan drum BBM ke wilayah terdampak bencana di Aceh menggunakan kapal laut, sebagai bentuk komitmen menjaga ketersediaan energi di tengah kondisi darurat.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyatakan bahwa pengiriman ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk memastikan layanan energi tetap berjalan bagi masyarakat yang terdampak.
"Pengiriman ini dapat membantu percepatan pemulihan aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah yang aksesnya masih terbatas akibat bencana," ungkapnya.
Detail Bantuan dan Jalur Distribusi LautPengiriman dilakukan melalui kapal laut yang dioperasikan oleh PT Temas dan diberangkatkan dari Jakarta menuju Lhokseumawe, Aceh, pada 20 Desember 2025.
Bantuan yang dikirimkan meliputi satu kontainer LPG 3 kg sebanyak 1.800 tabung, satu kontainer LPG 5,5 kg sebanyak 1.300 tabung, serta satu kontainer LPG 12 kg sebanyak 600 tabung.
Selain itu, dua unit skid tank (mobil tangki LPG) dengan kapasitas masing-masing 15 metrik ton juga dikirim untuk memperkuat distribusi.
PT Pertamina Lubricants turut memberikan dukungan dengan mengirimkan 720 drum merah putih, 10 unit intermediate bulk container (IBC), dan 70 jeriken.
"Drum dan logistik lainnya tersebut nantinya akan diisi BBM dan digunakan sebagai solusi distribusi di daerah bencana yang belum dapat dijangkau oleh mobil tangki," jelas Roberth.
Sinergi Pertamina Group untuk Pemulihan Energi Daerah BencanaRoberth menambahkan bahwa sinergi antar entitas di bawah Pertamina Group menjadi kunci utama dalam menjaga suplai energi ke daerah terdampak.
"Kolaborasi lintas entitas di Pertamina Group terus kami lakukan agar distribusi energi dapat menjangkau seluruh wilayah terdampak secara aman dan tepat waktu," tegasnya.
Sejak 13 Desember 2025, Pertamina Lubricants telah menyalurkan total 740 drum merah putih, 10 unit IBC, dan 80 jeriken untuk mempermudah distribusi BBM di wilayah terdampak bencana di Aceh.
Pertamina juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat terkait, dan mitra logistik guna memastikan penyaluran energi berjalan lancar sebagai bagian dari dukungan terhadap pemulihan masyarakat dan perekonomian lokal.

