Musyawarah Kubro di Lirboyo Beri Waktu 3 Hari untuk Ishlah atau PBNU Gelar Muktamar Luar Biasa

mediaindonesia.com
6 jam lalu
Cover Berita

PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (21/12). Pertemuan besar yang dihadiri oleh mayoritas jajaran pengurus pusat hingga daerah ini menghasilkan keputusan krusial terkait konflik internal organisasi, termasuk opsi pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB).

Mengusung tema “Meneguhkan Keutuhan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama”, forum yang dipimpin oleh KH. Ubaidillah Shodaqoh tersebut berlangsung khidmat dengan partisipasi pengurus secara luring maupun daring. Musyawarah ini merupakan ikhtiar untuk menjaga stabilitas organisasi di tengah dinamika yang berkembang.

Musyawarah Kubro menghasilkan tiga poin keputusan sebagai jalan keluar atas situasi organisasi saat ini. Pertama, forum mendesak agar pihak-pihak yang berselisih segera melakukan ishlah (perdamaian). Forum memberikan batas waktu paling lama tiga hari terhitung sejak Minggu, 21 Desember 2025 pukul 12.00 WIB bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.

Kedua, apabila kesepakatan damai tidak tercapai dalam waktu tersebut, forum memohon agar kedua belah pihak menyerahkan mandat hasil Muktamar ke-34 Lampung kepada jajaran Mustasyar (Dewan Penasihat). Hal ini dilakukan agar Mustasyar dapat membentuk panitia netral dalam waktu satu hari setelah masa ishlah berakhir.

Ketiga, jika mandat tidak kunjung diserahkan kepada Mustasyar, para peserta Musyawarah Kubro yang terdiri dari jajaran Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Cabang (PC) menyepakati akan digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB). Pelaksanaan MLB tersebut dijadwalkan dilakukan sebelum keberangkatan kloter pertama jemaah haji tahun mendatang.

Forum ini juga memperlihatkan dukungan kuat dari berbagai wilayah strategis, termasuk DKI Jakarta. Beberapa tokoh kunci PWNU DKI Jakarta yang hadir langsung di Lirboyo antara lain Rois Syuriyah KH. Muhyidin Ishak, Ketua Tanfidziyah KH. Samsul Ma'arif, Wakil Ketua Tanfidziyah KH. Lutfi Hakim, dan Wakil Ketua H. Husny Mubarok Amir. Selain itu, jajaran Ketua PCNU dari Jakarta Utara dan Jakarta Selatan juga turut hadir memberikan dukungan suara.

Musyawarah Kubro ini menjadi penegasan komitmen Nahdlatul Ulama untuk senantiasa mengedepankan nilai-nilai musyawarah dan persatuan. Para peserta berharap keputusan ini menjadi jalan keluar yang maslahat bagi keutuhan organisasi ke depan.

Sebelumnya, Rapat Pleno Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Wakil Ketua Umum KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU. Zulfa menggantikan sementara posisi Ketua Umum Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam memimpin Tanfidziyah.

"Penetapan Penjabat Ketua Umum PBNU masa bakti sisa, yaitu Bapak KH Zulfa Mustofa," kata Rais Syuriah Muhammad Nuh dalam seusai rapat pleno yang berlangsung tertutup di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (9/12) malam.

Namun, Gus Yahya menolak keputusan tersebut. Ia mengatakan dirinya hanya bisa digantikan melalui mekanisme Muktamar. (M-3)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Dominasi Polri di KUHAP Baru Dinilai Ancam Eksistensi PPNS
• 14 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Fakta Mengerikan! Sejumlah Kota Besar di Jawa Alami Penurunan Muka Tanah, Lebih dari 5 Cm per Tahun
• 5 jam laluviva.co.id
thumb
Batam dan Denpasar Jajaki Kerja Sama di Sektor Pariwisata dan Tata Kota
• 9 jam lalubisnis.com
thumb
Curah Hujan Diprediksi Tinggi di Musim Nataru, Kapolri Ikut Siapkan Pelayanan Tanggap Bencana
• 13 jam lalurctiplus.com
thumb
Pemulia Jamee Tak Pernah Surut, Ketulusan Penyintas Banjir Aceh
• 6 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.