Gus Yahya siap jalankan putusan Mustasyar yang tekankan islah

antaranews.com
2 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan kesiapannya untuk menjalankan seluruh keputusan para mustasyar dan rais yang dihasilkan dalam Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Minggu.

“Saya sepenuhnya taslim kepada keputusan yang telah disepakati oleh PWNU (Pengurus Wilayah NU)dan PCNU (Pengurus Cabang NU), serta tafsir para mustasyar,” ujar Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Berbicara dari mimbar Musyawarah Kubro, Gus Yahya menyampaikan dua taklimat penting terkait seluruh ijtihad dan kesepakatan yang lahir dari forum tersebut.

Dalam taklimat pertama, Gus Yahya menegaskan keterbukaannya untuk dilakukan pemeriksaan dan tabayun atas berbagai tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia meminta agar proses tersebut dilakukan secara terbuka dengan menghadirkan bukti dan saksi yang sah.

Baca juga: Wasekjen: PBNU terbuka soal opsi kembalikan konsesi tambang

“Pertama, saya senantiasa terbuka untuk diperiksa dan ditabayunkan atas apa pun yang dituduhkan kepada saya, melalui cara apa pun, dengan menghadirkan seluruh bukti dan saksi yang diperlukan,” kata dia.

Pada taklimat kedua, Gus Yahya menegaskan sejak awal dirinya menginginkan islah sebagai jalan keluar atas dinamika yang terjadi di tubuh Nahdlatul Ulama. Ia menekankan bahwa islah yang dimaksud harus berpijak pada kebenaran, bukan kompromi terhadap kebatilan.

“Sejak detik pertama saya senantiasa menginginkan islah. Saya siap bina al-haq bina al-haq bina al-haq, bukan bina al-batil,” ujarnya.

Ia juga menegaskan sikap taslim dan kepatuhan penuh terhadap keputusan yang dihasilkan melalui kesepakatan PWNU, PCNU, serta tafsir para mustasyar yang menjadi rujukan dalam Musyawarah Kubro.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya mengungkapkan bahwa dirinya telah berupaya menghubungi Rais Aam PBNU untuk meminta waktu bertemu guna menindaklanjuti kesepakatan forum. Namun hingga saat ini, belum ada respons yang diterimanya.

“Begitu mendengar kesepakatan PWNU dan PCNU, saya langsung mengirim pesan kepada Rais Aam untuk memohon waktu bertemu. Sampai sekarang saya belum mendapatkan jawaban,” ungkapnya.

Ia menyatakan akan menunggu hingga batas waktu 3x24 jam sebelum melaporkan hasilnya kepada forum.

“Saya akan menunggu sampai 3x24 jam, dan selanjutnya akan saya laporkan hasilnya,” katanya.

Baca juga: Gus Yahya tak permasalahkan jika Muktamar ingin dipercepat

Sebelumnya, Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, mendesak agar kedua belah pihak di PBNU untuk islah, sehingga konflik tersebut bisa segera selesai.

Juru Bicara Forum Musyawarah Kubro K.H. Oing Abdul Muid mengemukakan keputusan untuk islah dari kedua belah pihak di PBNU itu adalah hasil dari forum yang dibahas di Pesantren Lirboyo Kediri.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kereta Ekspres India Tabrak dan Tewaskan 7 Gajah
• 17 jam laluokezone.com
thumb
Value-Driven Tech: Strategi Membangun Kepercayaan di Pasar yang Penuh Disrupsi
• 10 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Bahaya Tak Terlihat: Layar Sentuh Mobil Modern Ternyata Ganggu Konsentrasi Pengemudi
• 10 jam laluviva.co.id
thumb
Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Saat Hendak Salat Subuh, Keluarga Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Pensiunan Guru
• 10 jam lalutvonenews.com
thumb
Semen Padang vs Persija Jakarta: Menghormati, Tetapi Penuh Ambisi Tinggi
• 3 jam lalugenpi.co
Berhasil disimpan.