Kuala Lumpur: Negara-negara anggota ASEAN, termasuk Thailand dan Kamboja, dijadwalkan menghadiri pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin, 22 Desember 2025. Pertemuan ini akan menjadi tatap muka pertama antara Thailand dan Kamboja sejak pertempuran kembali pecah pada 8 Desember lalu.
Pemerintah Amerika Serikat turut menyerukan agar Thailand dan Kamboja segera menghentikan pertempuran dan sepenuhnya melaksanakan Kesepakatan Perdamaian Kuala Lumpur, menyusul bentrokan terbaru di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
“Amerika Serikat terus menyerukan kepada Kamboja dan Thailand untuk mengakhiri permusuhan, menarik senjata berat, menghentikan pemasangan ranjau darat, serta sepenuhnya menerapkan Kesepakatan Perdamaian Kuala Lumpur, yang mencakup mekanisme percepatan pembersihan ranjau kemanusiaan dan penyelesaian isu perbatasan,” kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dalam pernyataan pada Minggu.
Washington juga menyambut baik agenda pertemuan para menteri luar negeri ASEAN yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, guna “mendukung Kamboja dan Thailand agar sepenuhnya menghormati komitmen mereka untuk mengakhiri konflik ini.”
Dikutip dari TRT World, para menteri luar negeri ASEAN akan bertemu di Malaysia dengan tujuan mengakhiri bentrokan perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 40 orang dan memaksa lebih dari setengah juta warga mengungsi sepanjang bulan ini.
ASEAN berupaya menghidupkan kembali gencatan senjata yang sempat dimediasi oleh Malaysia bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump, namun hanya bertahan singkat. Kesepakatan Perdamaian Kuala Lumpur Thailand dan Kamboja dijadwalkan hadir dalam pertemuan di Kuala Lumpur tersebut, yang menjadi pertemuan langsung pertama sejak pertempuran kembali berlanjut pada awal Desember. Bangkok dan Phnom Penh saling menuding pihak lain sebagai penyebab runtuhnya gencatan senjata Juli dan kesepakatan damai yang lebih luas pada Oktober.
Baku tembak intens terjadi di berbagai wilayah yang telah lama disengketakan di sepanjang perbatasan darat sepanjang sekitar 817 kilometer, mulai dari kawasan hutan pedalaman dekat Laos hingga provinsi-provinsi pesisir.
Thailand dilaporkan melakukan serangan udara terhadap posisi militer Kamboja serta menghentikan pengiriman bahan bakar melalui pos perbatasan Laos karena khawatir pasokan tersebut dialihkan ke Kamboja. Militer Thailand juga menuduh Kamboja menggunakan drone untuk menjatuhkan bom ke pangkalan Thailand dan menembakkan roket ke wilayah sipil.
Kedua negara menandatangani kesepakatan damai pada Oktober lalu dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, di hadapan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Namun, kesepakatan itu kemudian ditangguhkan setelah sejumlah tentara Thailand mengalami luka serius akibat ledakan ranjau darat di wilayah perbatasan.
Baca juga: PM Malaysia Serukan Dialog Damai Thailand-Kamboja Jelang Pertemuan Menlu ASEAN




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451596/original/020532100_1766313066-20251221IQ_Persita_Tangerang_vs_Persik_Kediri-7.jpg)