Kementerian Pertahanan (Kemhan) resmi menutup pembekalan awak media tentang prosedur kedaruratan di daerah Rawan pada Sabtu, 20 Desember 2025 kemarin. Kegiatan ini diharapkan memperkuat kesiapsiagaan dan keselamatan jurnalis saat melaksanakan tugas peliputan di wilayah rawan.
Upacara penutupan digelar di resimen latihan dan pertempuran Kostrad Sanggabuana, Karawang. Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi Marsekal Pertama TNI Yusran Lubis memimpin langsung upacara dan menegaskan komitmen Kemhan dalam meningkatkan kapasitas awak media.
Kemhan menekankan pembekalan ini memberikan manfaat strategis bagi jurnalis. Melalui kegiatan ini, awak media memahami prosedur kedaruratan, pola koordinasi, serta langkah keselamatan diri saat meliput di situasi berisiko.
Sepanjang pelatihan, awak media mendapatkan materi aplikatif yang membantu mereka bekerja secara aman, terukur, dan juga profesional.
Baca Juga :
Kemhan berharap pengetahuan ini dapat menjadi bekal penting dalam menjaga keselamatan tanpa mengurangi independensi jurnalistik.
"Pembekalan awak media yang telah kita laksanakan ini merupakan bagian dari upaya strategis Kementerian Pertahanan dalam membangun pemahaman bersama mengenai pentingnya keselamatan, kesiapsiagaan, dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas jurnalistik khususnya di wilayah rawan," tutur Marsekal TNI Yusran Lubis dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Senin, 22 Desember 2025.
"Dan dalam situasi kedaruratan, media memiliki peran yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik sebagai sarana penyampaian informasi, pembentuk opini publik, maupun sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas nasional," sambungnya.




