Jakarta, VIVA – Sorotan publik mengarah ke Badan Gizi Nasional (BGN) menyusul beredarnya informasi aktivitas Kepala BGN, Dadan Hindayana, yang bermain golf di tengah situasi bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera.
Peristiwa tersebut terjadi pada 14 Desember 2025, bertepatan dengan agenda Presiden Prabowo Subianto yang tengah meninjau langsung lokasi bencana.
Gelombang kritik menguat di ruang publik. Masyarakat menilai tindakan tersebut mencerminkan minimnya empati pejabat negara di saat rakyat menghadapi musibah, terlebih di tengah catatan evaluasi terhadap tata kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai belum berjalan optimal.
- Setpres
Menanggapi polemik itu, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Letnan Jenderal (Purn) H.O.R. Lodewyk Pusung, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia. Ia mengakui adanya persepsi publik yang menilai perilaku tersebut tidak pantas.
“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia, jika ada hal yang dinilai kurang patut. Kami juga berterima kasih atas pengawasan rakyat terhadap segala hal aktivitas kami. Kami ini pelayan rakyat, jadi orientasi utama kami adalah kerakyatan,” ujar Pusung dalam keterangannya, Senin 22 Desember 2025.
Pusung menegaskan, BGN terus melakukan percepatan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut partisipasi dan pengawasan publik sebagai elemen penting agar program tersebut berjalan sesuai mandat.
“Kami sangat membutuhkan dukungan dan pengawasan dari rakyat, agar program MBG ini berjalan sesuai harapan Presiden Prabowo dan melaporkan ke Presiden sesuai kondisi riil di masyarakat. Terima kasih kepada rakyat Indonesia yang terus memberikan perhatiannya kepada BGN,” katanya.
Pernyataan ini menjadi respons resmi BGN atas kritik masyarakat, sekaligus penegasan komitmen lembaga tersebut untuk menempatkan kepentingan rakyat sebagai orientasi utama dalam setiap kebijakan dan aktivitasnya.
tvOnenews/Abdul Gani Siregar





