Jakarta, VIVA – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Barat, Ahmad Najib menekankan pentingnya etika komunikasi digital kepada seluruh kader PAN.
Hal itu disampaikan Najib dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPW PAN yang digelar pada Minggu, 21 Desember 2025. Turut hadir Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas dan Sekejnnya, Eko Patrio, serta Waketum PAN Viva Yoga dan Bima Arya dalam acara tersebut.
Di hadapan ribuan kader, Najib menegaskan bahwa media sosial harus menjadi sarana penyampai kebenaran, bukan alat untuk memecah belah di tengah pesatnya arus informasi dan globalisasi,
Dia meminta para kader PAN untuk menjauhi segala bentuk narasi yang mengandung fitnah, kebencian, maupun isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Menurutnya, menjaga lisan dan tulisan di dunia maya adalah bagian dari upaya memajukan bangsa yang beradab.
"Hindari narasi beraroma fitnah, kebencian, dan SARA. Gunakan media sosial secara bijak bagi kepentingan pemajuan bangsa yang beradab," kata Najib.
Untuk diketahui, Musda serentak ini menandai berakhirnya masa bakti kepengurusan DPD PAN tingkat kabupaten/kota periode 2020-2025.
Dengan struktur yang baru ini, PAN Jawa Barat menargetkan kinerja yang lebih solid mulai Januari 2026.
Melalui penataan organisasi yang lebih modern dan penguatan etika komunikasi di akar rumput, Najib optimistis PAN dapat meningkatkan perolehan kursi legislatif pada Pileg 2029 mendatang.
Fokus utama partai ke depan bukan sekadar memenangkan suara, tetapi juga memastikan proses politik berjalan di atas nilai-nilai kejujuran dan persatuan.


