Lampung Geh, Bandar Lampung - Kondisi atmosfer di wilayah Lampung dalam sepekan ke depan masih terpantau cukup aktif. Hal ini dipengaruhi oleh nilai ENSO di NINO 3.4 sebesar -0.83 yang berada pada kisaran normal, namun tetap memberi pengaruh terhadap pola pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Selain itu, terpantau Bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia selatan Jawa yang membentuk wilayah konvergensi angin, sehingga meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat di Provinsi Lampung. Pola belokan angin di wilayah Lampung juga turut memperkuat pembentukan awan hujan, terutama pada sore hingga malam hari.
Suhu muka laut di perairan Lampung terpantau hangat, berkisar 29–30 derajat Celsius dengan anomali positif hingga 1.0°C, yang mendukung peningkatan suplai uap air ke atmosfer. Kondisi ini diperkuat oleh kelembapan udara yang tinggi di seluruh lapisan atmosfer, sehingga memicu pertumbuhan awan-awan hujan di berbagai wilayah Lampung.
Secara umum, dalam tujuh hari ke depan, cuaca Lampung diprakirakan cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan ringan hingga sedang yang dapat terjadi pada siang, sore, dan malam hari. Namun, di sejumlah wilayah, hujan berpotensi meningkat menjadi sedang hingga lebat dan dapat disertai petir serta angin kencang.
Wilayah Berpotensi Hujan Sedang–Lebat
- 22 Desember 2025: Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Barat, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Timur, Tulang Bawang Barat
- 23 Desember 2025: Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Barat, Lampung Tengah, Lampung Timur
- 24–25 Desember 2025: Pringsewu, Tanggamus, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat
- 26–28 Desember 2025: Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji, serta wilayah pesisir barat Lampung
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama hujan lebat, petir, dan angin kencang, serta dampak lanjutan seperti genangan, banjir, dan pohon tumbang. Masyarakat juga disarankan rutin memantau pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG. (Dho/Lua)





