EtIndonesia. Tak seorang pun dapat meraih kesuksesan hanya dengan mengandalkan bakat. Tuhan memberi bakat, tetapi kerja keraslah yang mengubah bakat menjadi kejeniusan.
Zeng Guofan adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Tiongkok. Namun, ketika kecil, dia bukan anak yang berbakat luar biasa.
Suatu hari, dia sedang belajar membaca di rumah. Sebuah artikel telah dia baca berulang kali entah sudah berapa kali, tetapi dia masih terus membacanya keras-keras karena belum juga hafal.
Tanpa dia sadari, seorang pencuri datang ke rumahnya dan bersembunyi di bawah atap, berniat menunggu sampai si pembaca tertidur agar bisa mencuri sesuatu. Namun waktu terus berlalu—Zeng Guofan tidak juga tidur, melainkan terus membolak-balik dan membaca artikel yang sama.
Pencuri itu pun kehilangan kesabaran. Dengan marah, dia meloncat keluar dan berkata : “Dengan kemampuan seperti ini, untuk apa membaca buku?”
Lalu, dengan lantang, pencuri itu menghafalkan seluruh isi artikel tersebut sekali jalan, dan setelah itu pergi begitu saja.
Tak dapat dipungkiri, pencuri itu memang sangat cerdas—setidaknya, lebih cepat menangkap isi bacaan dibandingkan Zeng Guofan. Namun dia hanya menjadi seorang pencuri, sedangkan Zeng Guofan kelak menjadi tokoh besar yang bahkan dikagumi.
Ada sebuah pepatah terkenal: “Kerja keras dapat menutupi kekurangan; setiap tetes keringat akan melahirkan kemampuan.”
Pencuri itu memiliki daya ingat luar biasa, berani, dan cepat memahami. Dia mampu menghafal tulisan hanya dengan mendengarnya beberapa kali. Bahkan dia cukup nekat untuk menegur orang yang sedang belajar, lalu pergi dengan penuh percaya diri.
Namun sayangnya, namanya tidak pernah tercatat dalam sejarah.
Di kemudian hari, Zeng Guofan justru berhasil mengangkat dan membina banyak talenta besar. Seandainya pencuri itu mau memadukan bakatnya dengan kerja keras dan arah yang benar, dia mungkin juga bisa meraih sesuatu. Sayangnya, bakat tanpa ketekunan membuatnya menghilang tanpa jejak.
Renungan
Kesuksesan besar selalu sebanding dengan kerja keras. Ada satu bagian usaha, maka ada satu bagian hasil.
Sedikit demi sedikit, hari demi hari, dari yang kecil menjadi besar— keajaiban pun dapat diciptakan.(jhn/yn)


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5360987/original/072641800_1758772509-persis_solo.jpg)
