SBY Kisahkan secara Eksklusif Kenangannya Mengendap-endap di Timor-Timur: Kalau Ketahuan, Habis Kita

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukkan foto saat mengendap-endap dalam pertempuran di Timor-Timur. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

KOMPAS.TV – Operasi militer di Timor-Timur menjadi salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia pun membagikan kenangannya tersebut sebagai koleksi di Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur.

SBY mengisahkan kenangan saat bertugas di Timor-Timur tersebut secara eksklusif pada Kompas TV, dalam Program Cerita Militer, yang tayang Minggu (21/12/2025).

Keberhasilan tugasnya dalam operasi militer di Timor-Timur tak terpisahkan dengan pengalamannya saat mengikuti pendidikan militer di Amerika Serikat dan Panama.

Dalam pendidikan militer di luar negeri tersebut, SBY mendapatkan pelatihan keterampilan dan pendidikan yang keras.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif, SBY Ceritakan saat Terlambat Daftar Akmil hingga Jadi Lulusan Terbaik

“Pendidikannya pendidikan yang keras, ranger airbond. Kalau di sini parakomando sebetulnya. Tapi setelah itu saya juga mendapatkan kesempatan pendidikan di Panama,” kenangnya.

SBY juga mendapatkan pendidikan jungle warfare training atau latihan perang hutan, latihan ranger, dan latihan airbond bersama prajurit Amerika.

“Ini ternyata sangat berguna bagi saya untuk mengemban tugas di Timor-Timur, di Bosnia, di mana pun itu,” jelasnya.

Ia lalu menceritakan halyang paling berkesan dan tidak terlupakan saat bertugas dalam operasi militer di Timor-Timur.

Awalnya, kata SBY, perang di Timor-Timur merupakan perang konvensional. Namun kemudian berubah menjadi perang gerilya. Sebab, kelompok Fretilin (pro kemerdekaan Timor-Timur) saat itu menjalankan pertempuran gerilya.

“Tentu TNI yang mendapatkan tugas negara bertempur di sana menjalankan namanya operasi lawan gerilya, di seluruh dunia (perang gerilya) itu tidak mudah.”

“Banyak negara besar, Amerika Serikat itu keteteran pada saat perang di Vietnam. Demikian juga Rusia atau Uni Soviet itu juga tidak mudah perang di Afghanistan,” tambahnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV