Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan minat sejumlah perusahaan migas dunia untuk menggarap potensi hulu migas di Indonesia. Ketertarikan tersebut kebanyakan datang dari perusahaan yang telah lama beroperasi di Tanah Air.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan Indonesia masih menjadi tempat yang cukup menarik bagi perusahaan migas global menanamkan investasinya. Setidaknya, minat tersebut berasal dari berbagai kawasan mulai dari Eropa, Asia, hingga Timur Tengah.
"Kalau kita lihat di negara kita ini kan ada dari Itali, ENI. Kemudian tetangga kita Petronas ada, PetroChina ada. Kemudian dari Timur Tengah ada Mubadala. Jadi banyaklah negara-negara dari luar," ujar Laode di Jakarta, dikutip Senin (22/12/2025).
Laode membeberkan, salah satu faktor utama yang mendorong minat investor adalah kebijakan pemerintah yang kembali membuka skema kontrak bagi hasil atau Production Sharing Contract (PSC) cost recovery di samping skema Gross Split.
Menurut dia, selama beberapa tahun terakhir pemerintah lebih condong mendorong penggunaan skema gross split. Namun kini, pemerintah menjalankan kedua skema tersebut secara bersamaan.
"Sebelumnya yang PSC ini sudah kita batasi, kita lebih berpihak kepada Gross Split. Tapi sekarang dua-duanya kita jalankan dan diberikan insentif-insentif. Sehingga pelaku-pelaku lama yang dulunya sudah keluar tertarik untuk kembali. Seperti itu, jadi kita melihat di fiscal term-nya menarik, mereka mau balik," kata dia.
(pgr/pgr)


