Bandung: Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, menilai peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember tidak seharusnya sekadar ajang seremonial. Di balik perayaan tersebut, ada perjuangan nyata para ibu dalam mengelola ekonomi keluarga yang kian menantang.
"Hari Ibu bukan sekadar perayaan seremonial. Bagi kami, momen ini adalah waktu yang tepat hadir memberikan solusi nyata bagi para ibu atau 'emak-emak' yang setiap hari berjuang mengatur keuangan keluarga," ujar Cucun melalui keterangan tertulis, Senin, 22 Desember 2025.
Baca Juga :
Ingin Ibu Bahagia? Coba Inspirasi Perayaan Hari Ibu Berikut IniHal ini mendasari Cucun untuk menggelar aksi nyata melalui Rumah Aspirasi Kang Cucun. Alih-alih merayakannya dengan seremonial formal, ia memilih menyelenggarakan Pasar Murah bagi warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Cucun menegaskan bahwa peran ibu sangat sentral sebagai manajer rumah tangga. Kelompok inilah, kata dia, yang paling merasakan dampak langsung dari fluktuasi harga kebutuhan pokok di pasar.
Ribuan paket sembako murah yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, dan telur didistribusikan. Langkah ini diambil untuk memastikan dapur warga tetap mengepul di tengah tekanan ekonomi akhir tahun.
"Tanpa hadir seorang ibu, tidak akan ada anak-anak yang berhasil dan berkualitas. Pasar murah ini adalah kado kecil untuk meringankan beban mereka," ujar Cucun.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menekankan bahwa kestabilan harga pangan adalah kunci kebahagiaan keluarga Indonesia. Ia berkomitmen terus menggunakan fungsi pengawasan di parlemen untuk mendesak pemerintah menjaga rantai pasok pangan, terutama menjelang pergantian tahun.
Ilustrasi Hari Ibu. Foto: Dok. Medcom.id
"Kami ingin memastikan negara hadir di setiap meja makan rakyat. Melalui Rumah Aspirasi, kami menyerap keluhan warga mengenai harga pangan dan langsung meresponsnya dengan langkah konkret," ujar Cucun
Antusiasme warga terhadap Pasar Murah itu terlihat sejak pagi hari. Para ibu tampak mengantre dengan kupon khusus untuk menebus paket sembako dengan harga hampir setengah dari harga pasar.
Siti, 55, salah satu warga, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Baginya, harga pangan yang stabil jauh lebih bermakna daripada sekadar ucapan selamat.
"Di tengah harga yang mulai naik menjelang akhir tahun, pasar murah ini sangat menolong kami para ibu untuk tetap bisa menyajikan makanan bergizi bagi anak-anak di rumah," ungkap Siti.




