Laporan Axios: Israel Memperingatkan AS Tentang Ancaman Baru dari Iran

erabaru.net
4 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Israel memperingatkan kemungkinan tindakan Iran yang dilakukan dengan kedok latihan militer, mendesak upaya pertahanan terkoordinasi oleh Amerika Serikat dan pasukan Israel sendiri, menurut publikasi Axios.

Menurut Axios, Tel Aviv telah memberi tahu Pemerintah AS tentang potensi ancaman serangan Iran yang dapat disamarkan sebagai latihan militer.

Meskipun data intelijen saat ini hanya menunjukkan pergerakan pasukan internal, Pasukan Pertahanan Israel telah menurunkan toleransi risiko mereka setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Salah satu sumber mengatakan probabilitas serangan Iran dinilai di bawah 50%, tetapi menekankan bahwa tidak ada yang siap mengambil risiko dan menganggap aktivitas tersebut hanya sebagai latihan. Intelijen AS sejauh ini belum melihat tanda-tanda serangan yang akan segera terjadi.

Koordinasi dengan AS

Kepala Staf Umum Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, menghubungi kepala Komando Pusat AS, Laksamana Brad Cooper, memperingatkan tentang latihan rudal oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran dan kemungkinan bahwa latihan tersebut dapat berfungsi sebagai kedok untuk serangan mendadak.

Zamir menyerukan koordinasi yang erat dalam tindakan pertahanan. Pertemuan dengan para pejabat senior IDF diadakan di Tel Aviv dengan kehadiran Cooper.

Sumber Axios mencatat bahwa risiko terbesar terletak pada kesalahan perhitungan, di mana masing-masing pihak dapat secara keliru berasumsi bahwa pihak lain sedang mempersiapkan serangan dan bertindak secara preemptif.

Kemampuan Rudal Iran

Intelijen Israel telah mencatat upaya baru Iran untuk membangun kembali potensi rudal balistiknya. Setelah perang 12 hari pada bulan Juni, persenjataan Iran dilaporkan turun dari sekitar 3.000 menjadi 1.500 rudal dan dari 400 menjadi 200 peluncur.

Langkah-langkah sekarang sedang diambil untuk memulihkan kemampuan ini, meskipun belum kembali ke tingkat sebelum perang.

Badan intelijen Israel, termasuk Mossad, meyakini bahwa tidak akan ada tindakan militer yang diperlukan dalam dua hingga tiga bulan ke depan, tetapi mengatakan bahwa masalah ini dapat menjadi relevan di kemudian hari.

Perdana Menteri Israel diperkirakan akan membahas situasi tersebut dengan Presiden AS pada akhir Desember 2025.

Sebelumnya, Israel melaporkan pembunuhan komandan senior Hamas, Raed Saed, di Gaza, dan menggambarkannya sebagai salah satu arsitek serangan 7 Oktober 2023.

Secara terpisah, Kyiv menjadi tuan rumah KTT Ukraina-Israel “Respons Krisis: Teknologi dan Pengalaman Israel,” di mana kedutaan Israel mempresentasikan gambaran umum sistem dan teknologi medis Israel.(yn)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Eropa Berencana Timbun CO2 di Laut Utara
• 3 jam laluidxchannel.com
thumb
Pakar Hukum UIN Alauddin Makassar Ingatkan Bahaya PP Polri Duduki Jabatan Sipil
• 55 menit lalufajar.co.id
thumb
Apakah Jangkauan Praktik Pengambilan Organ Tubuh Partai Komunis Tiongkok Meluas ke Afrika? Lebih dari 100 Mayat yang Dimutilasi Ditemukan
• 6 jam laluerabaru.net
thumb
Chevron Bertahan sebagai Investor Asing Minyak Terbesar di Venezuela
• 11 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Benarkah Terbang dari Bandara Kecil Bisa Lebih Hemat? Ini Kata Pakar
• 11 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.