Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?

suara.com
4 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Diskusi bedah buku 'Reset Indonesia' di Madiun dibubarkan aparat kecamatan dan kepolisian sebelum dimulai.
  • Buku tersebut berisi kritik kolektif jurnalis tentang ketimpangan tanah, marginalisasi adat, dan ironi pembangunan di Indonesia.
  • Pembubaran acara memicu kontroversi, di mana aparat mengklaim masalah izin, sementara panitia melihatnya sebagai pembungkaman gagasan.

Suara.com - MALAM baru saja turun di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Madiun, pada Sabtu, 20 Desember 2025.

Di bawah temaram lampu, beberapa pemuda tengah menata tumpukan buku dengan sampul putih bersih bergambar logo power button merah.

Mereka bersiap untuk sebuah diskusi, sebuah perbincangan gagasan yang terbuka untuk siapa saja.

Namun, sebelum acara bedah buku ‘Reset Indonesia’ itu sempat dimulai, suasana berubah tegang.

Beberapa pria berjaket, yang kemudian diketahui sebagai aparat pemerintah kecamatan dan kepolisian setempat, datang dengan satu pesan singkat yang tak bisa ditawar.

"Silakan dibereskan!" ucap pria tersebut dalam video yang beredar di media sosial.

Tak ada dialog, tak ada ruang untuk klarifikasi. Para panitia yang kebingungan hanya bisa menuruti.

Buku-buku itu, yang berisi potret keresahan dari berbagai pelosok negeri, dengan cepat dimasukkan kembali ke dalam kardus.

Lampu-lampu diminta untuk dipadamkan. Peserta yang baru datang diminta putar balik, sementara mereka yang sudah duduk hanya bisa membubarkan diri dalam keheningan.

Baca Juga: Kenapa Dinamakan Dirty Vote II o3? Makna Otot, Otak, Ongkos di Karya Dandhy Laksono

Malam itu, di sebuah desa di Madiun, sebuah diskusi dibungkam bahkan sebelum sempat dimulai. Insiden ini memicu pertanyaan, mengapa sebuah buku dan perbincangan tentangnya bisa dianggap sebagai ancaman yang harus dihentikan paksa?

Infografis diskusi Reset Indonesia di Madiun dibubarkan aparat. (Suara.com/Rochmat)

Pembubaran dalam Hitungan Jam

Insiden di Pasar Pundensari bukanlah sebuah kebetulan. Serangkaian peristiwa yang terjadi begitu cepat, seolah menunjukkan adanya penolakan yang terkoordinasi.

Sabtu sore, panitia mengirimkan surat pemberitahuan kegiatan kepada Polsek Nglames melalui aplikasi pesan singkat. Menurut polisi, surat ini dianggap mendadak dan tanggalnya tidak sesuai.

Sabtu malam, sebelum acara dimulai, Camat Madiun bersama aparat kepolisian mendatangi lokasi di Pasar Pundensari.

Sekitar pukul 19.30 WIB, aparat secara tegas meminta panitia untuk menghentikan dan membubarkan seluruh rangkaian acara. Tidak ada penjelasan yang diberikan, selain larangan menggelar acara.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BUMA Internasional (DOID) Raih Perpanjangan Kontrak Tambang Australia Rp 8,21 T
• 12 jam lalukumparan.com
thumb
4 Hal soal MBG Tetap Berjalan Meski Siswa Sekolah Liburan
• 14 jam laludetik.com
thumb
Respon Ade Tya Usai Disebut Pansos dari Hubungan Ari Lasso & Dearly Joshua
• 7 jam lalucumicumi.com
thumb
Satu Pemain Manchester United Langsung Diminta Pergi di Bursa Transfer Januari usai Tampil Buruk Kontra Aston Villa
• 15 jam lalutvonenews.com
thumb
Gambaran Kinerja Terbaru AADI, Bagaimana Nasib Dividen 2026?
• 5 jam lalukatadata.co.id
Berhasil disimpan.