Lampung Geh, Bandar Lampung - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung melaporkan capaian kinerja 2025 dengan fokus pada penguatan kerukunan umat beragama dan peningkatan layanan keagamaan yang inklusif.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Lampung, Zulkarnain mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh jajaran Kemenag Lampung dalam menjalankan visi mewujudkan masyarakat yang rukun, maslahat, dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045.
“Seluruh program yang dilaksanakan pada 2025 diarahkan untuk menghadirkan layanan keagamaan yang berdampak langsung bagi masyarakat, memperkuat kerukunan, serta meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan,” kata Zulkarnain dalam ekspose capaian kinerja Kanwil Kemenag Lampung Tahun 2025, Senin (22/12).
Pada bidang kerukunan umat beragama, Kanwil Kemenag Lampung menjalankan sejumlah program strategis, di antaranya bimbingan teknis pengisian aplikasi Early Warning System (EWS) SIRUKUN sebagai sistem deteksi dini konflik sosial berdimensi keagamaan.
Selain itu, dilakukan rapat koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta sosialisasi EWS konflik sosial keagamaan.
Kampanye kerukunan juga menyasar kalangan pelajar melalui program Kerukunan Goes to School di sejumlah madrasah. Kegiatan lainnya meliputi simposium kerukunan bersama pemuda lintas iman serta lomba video konten kreatif bertema “Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan”.
Pada 2025, Provinsi Lampung menetapkan Kampung Pajar Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, sebagai Desa Sadar Kerukunan ke-20.
Kanwil Kemenag Lampung juga menyalurkan bantuan operasional FKUB tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Lampung.
Tata Kelola, Reformasi Birokrasi, dan Digitalisasi
Di bidang organisasi dan tata laksana, Kanwil Kemenag Lampung menyusun serta menetapkan 118 standar pelayanan.
Transformasi digital diperkuat melalui pengelolaan data berbasis Satu Data Lampung, layanan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), pengembangan perpustakaan digital madrasah (Al-Maktabah Al-Madrasah), serta optimalisasi website dan media sosial resmi.
Pada sektor pendidikan keagamaan Islam, Kanwil Kemenag Lampung menyalurkan berbagai program afirmasi, di antaranya insentif bagi 345 guru ngaji, penyaluran BOS pesantren yang telah mencapai 100 persen pada 43 lembaga, serta Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 2.696 santri.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjangkau 127.269 santri dari 1.112 lembaga pendidikan keagamaan. Sejumlah prestasi turut diraih, termasuk juara nasional pada PAI Fair 2025 dan prestasi internasional pada Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional 2025.
Pada bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik, salah satu program yang menjadi perhatian adalah Gereja Ramah Disabilitas.
Program ini bertujuan menghadirkan lingkungan gereja yang inklusif serta memastikan penyandang disabilitas dapat beribadah dan terlibat aktif dalam seluruh kegiatan gereja secara setara.
Selain itu, Kemenag Lampung menyalurkan bantuan operasional dan rehabilitasi gereja, meningkatkan kompetensi pendidik dan penyuluh agama Katolik, memberikan insentif bagi guru agama Katolik non-PNS, serta melakukan pembinaan kelompok kategorial Katolik.
Pada Bimas Kristen, disalurkan tunjangan bagi penyuluh dan guru agama Kristen non-PNS, bantuan BOS dan PIP bagi siswa sekolah keagamaan Kristen, serta pembinaan penyuluh dan aras gereja se-Provinsi Lampung.
Sementara itu, Bimas Hindu dan Bimas Buddha melaksanakan berbagai program pembinaan umat, bantuan rumah ibadah, peningkatan kompetensi penyuluh, aksi sosial, dialog kerukunan internal, hingga penguatan gerakan ekoteologi.
Zulkarnain menegaskan, capaian kinerja 2025 menjadi fondasi untuk memperkuat peran Kementerian Agama dalam menghadirkan layanan keagamaan yang inklusif, profesional, dan berkelanjutan.
“Ke depan, kami akan terus memperkuat kolaborasi dan inovasi layanan, serta menjaga kerukunan dan toleransi agar keberagaman menjadi kekuatan dalam membangun Lampung menuju Indonesia Emas 2045,” tutup dia. (Cha/Lua)

