Grid.ID - Nadya Arina mengungkap tantangan emosional yang ia hadapi saat memerankan karakter Tiara dalam film Penerbangan Terakhir. Hal itu disampaikannya saat doorstop media setelah agenda press conference film tersebut.
Menurut Nadya, karakter Nadia digambarkan sebagai sosok perempuan dengan luka batin yang mendalam. Pengkhianatan dan kehilangan menjadi titik penting dalam perjalanan emosinya.
“Walaupun tindakannya ekstrem, aku pengen penonton paham kenapa dia jadi seperti itu,” ujar Nadya saat ditemui setelah konferensi pers Film Penerbangan Terakhir, di Plaza Senayan, Senin, (22/12/2025).
Ia menyebut tantangan terbesarnya adalah membuat penonton bisa berempati. Nadya ingin setiap keputusan karakter Nadia dipahami dari sudut pandang emosional.
“Siapa sih yang mau kehilangan orang yang dicintai,” katanya.
Nadya menegaskan bahwa memerankan karakter dengan emosi berat tidak selalu harus mengalami kejadian serupa di dunia nyata. Ia lebih mengandalkan diskusi dan pendalaman naskah.
“Enggak semua harus dirasain dulu di kehidupan asli,” ucap Nadya.
Baginya, diskusi dengan sutradara dan tim menjadi kunci utama. Proses tersebut membantunya memahami emosi karakter secara lebih aman dan terarah.
“Lebih banyak lewat diskusi,” tuturnya.
Film ini juga membawa pesan penting bagi perempuan. Nadya berharap penonton bisa lebih sadar terhadap diri sendiri dan batasan dalam hubungan.
“Kita harus tahu kapan berbagi kontrol dan kapan harus pergi,” ungkap Nadya.
Ia menilai proses bangkit dari luka emosional bukan hal yang mudah. Namun, film ini ingin menunjukkan bahwa kesadaran diri adalah langkah awal.
“Balik normal setelah disakitkan itu enggak gampang,” tutupnya.
Lewat karakter Nadia, Nadya berharap penonton perempuan bisa merasa terwakili. Film ini diharapkan menjadi ruang refleksi tentang hubungan dan kekuatan diri. (*)
Artikel Asli



