BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Jawa Barat hingga 28 Desember 2025

pantau.com
4 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Jawa Barat (Jabar) mulai 22 hingga 28 Desember 2025.

Hujan berpotensi disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi dalam durasi singkat di sejumlah wilayah.

Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai dinamika atmosfer yang masih aktif.

"Beberapa fenomena atmosfer diprakirakan masih mendukung peningkatan potensi pertumbuhan awan konvektif dan curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat," ungkapnya.

Dinamika Atmosfer dan Potensi Cuaca Ekstrem

BMKG menyebutkan bahwa suhu muka laut yang hangat di sekitar perairan Indonesia, aktifnya gelombang atmosfer tipe Low Equatorial, serta adanya bibit siklon tropis menjadi penyebab utama meningkatnya curah hujan.

Kondisi labilitas atmosfer di wilayah Jabar juga tergolong dari tingkat labil ringan hingga kuat, yang mendorong terbentuknya awan konvektif pemicu cuaca ekstrem.

Berdasarkan analisis model cuaca global dan lokal serta data observasi terbaru, BMKG menyimpulkan potensi hujan lebat dan angin kencang akan tetap tinggi dalam sepekan ke depan.

BMKG pun mengeluarkan peringatan dan imbauan kepada masyarakat serta pemerintah daerah untuk mewaspadai kemungkinan bencana hidrometeorologi.

Imbauan dan Rekomendasi kepada Masyarakat

Potensi bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem ini antara lain banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan memperbarui informasi cuaca resmi dari BMKG. Pahami potensi bencana di lingkungan sekitar dan segera lakukan langkah pengurangan risiko," ujar Teguh.

Ia juga mengingatkan bahwa cuaca ekstrem bisa muncul secara tiba-tiba, terutama di masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

"Masyarakat diharapkan mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya," ia menambahkan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menhut Gandeng Dokter Gajah India Cegah Virus EEHV di Riau
• 6 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Listrik menyala, aktivitas di Aceh Tamiang berangsur pulih
• 18 jam laluantaranews.com
thumb
Menko AHY Tegaskan Komitmen Pulihkan Infrastruktur Rusak Pascabencana
• 11 jam laluliputan6.com
thumb
Kemenhut Izinkan Warga Gunakan Kayu Hanyut
• 13 jam lalutvrinews.com
thumb
Jelang DWP 2025 di Bali, Polisi Buru 7 Orang terkait Jaringan Narkoba
• 7 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.