Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menjalankan strategi agresif dalam mendorong transaksi nontunai dengan menggelontorkan hadiah senilai ratusan juta rupiah kepada 66 pengemudi ojek online (ojol) dalam Grand Awarding MyPertamina for Ojek Online di SPBU Grand City Balikpapan, Minggu (8/12/2025).
Sepeda motor, smartphone, televisi, logam mulia, hingga kulkas menjadi magnet bagi pengemudi untuk beralih dari pembayaran tunai ke aplikasi digital.
Langkah ini menandai akselerasi Pertamina dalam mentransformasi ekosistem transaksi bahan bakar minyak (BBM) menuju era cashless society.
Program yang berlangsung selama tiga bulan mulai pendaftaran pada 20 Agustus hingga pengumpulan poin pada 2 Desember 2025 ini berhasil mengonversi ribuan transaksi tunai menjadi digital melalui aplikasi MyPertamina.
"Melalui program ini, kami ingin memberikan apresiasi kepada para Pahlawan Jalanan Ojek Online yang setiap hari menjadi bagian penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. MyPertamina kami hadirkan sebagai solusi transaksi BBM yang aman, praktis, dan memberikan berbagai keuntungan bagi para pengemudi," ujar Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Isfahani dalam keterangan resmi, Senin (22/12/2025).
Namun, strategi yang diterapkan Pertamina memperlihatkan seberapa besar investasi yang harus dikeluarkan untuk mengubah perilaku konsumen.
Baca Juga
- Puluhan Kayu Tak Bertuan Diamankan KPH Tanah Laut Kalsel
- Kalsel Naik 3 Anak Tangga dalam Peringkat Transparansi Nasional 2025
- Koperasi Merah Putih Kalsel Tembus 2.013 Unit
Mekanisme racing point dengan syarat penukaran minimal 80% akumulasi poin menunjukkan keseriusan korporasi dalam membangun habit transaksi digital di kalangan pengemudi ojol.
Isfahani mengemukakan program MyPertamina for Ojek Online memiliki tiga pilar strategis, antara lain meningkatkan adopsi aplikasi MyPertamina secara masif, mendorong transaksi BBM nontunai yang transparan dan aman, serta membangun ekosistem kemitraan jangka panjang dengan komunitas transportasi online.
Ketiga pilar ini menjadi fondasi transformasi digital Pertamina di sektor ritel BBM.
Sebagaimana diketahui, transaksi nontunai tidak hanya menawarkan efisiensi operasional, tetapi juga transparansi data, kemudahan audit, dan pengurangan risiko tindak kriminal.
Ade, juara pertama kategori roda dua, mengaku awalnya skeptis terhadap transaksi digital, tetapi kemudahan aplikasi MyPertamina mengubah kebiasaannya.
"Penggunaan MyPertamina sangat memudahkan dan praktis. Tinggal scan, transaksi jadi cepat. Selain itu, saya juga merasakan perbedaan performa kendaraan saat menggunakan Pertamax Turbo, tarikannya lebih enak," tuturnya.
Lebih jauh, Isfahani menyebutkan pihaknya telah menyediakan infrastruktur pendukung berupa jalur khusus pengguna MyPertamina di SPBU Company Owned Company Operated (COCO) untuk mempercepat proses transaksi.
Fasilitas ini bukan sekadar privilege, melainkan juga strategi yang menciptakan perceived value bagi pengguna aplikasi, sehingga mereka enggan kembali ke metode pembayaran konvensional.
Ismandar, juara pertama kategori roda empat, bahkan mengoptimalkan fitur-fitur dalam aplikasi untuk memaksimalkan keuntungan.
"Saya selalu menggunakan Pertamax dan transaksi lewat MyPertamina supaya bisa mengumpulkan poin. Tantangannya, karena saya bekerja setiap hari sebagai pengemudi, hampir setiap hari juga masuk SPBU, tapi dengan MyPertamina, prosesnya jadi jauh lebih praktis, tinggal scan saja," ungkapnya.
Dia menambahkan, strategi pemanfaatan program double point pada hari Sabtu menjadi kunci memenangkan kompetisi.
"Triknya, saya manfaatkan pembelian di hari Sabtu karena ada program double point, jadi beli dua kali. Harapannya, ke depan Pertamina bisa terus menghadirkan program-program seperti ini yang benar-benar memberikan manfaat bagi kami para pengemudi," paparnya.
Adapun, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan program apresiasi serupa sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
Sebagai informasi, sebanyak 10 Pahlawan Utama, 50 Jawara Loyal, dan 6 Jawara Dwi Mingguan yang dianugerahi penghargaan menjadi bukti keberhasilan awal program ini dalam mengubah perilaku transaksi di kalangan pengemudi ojol.



