Emil Salim Sebut Banjir Sumatra Terjadi Akibat Kesalahan Tata Kelola Lahan

katadata.co.id
6 jam lalu
Cover Berita

Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup periode 1983–1993, Emil Salim, menyampaikan pesan tegas agar bencana banjir yang baru saja terjadi di berbagai wilayah Indonesia tidak kembali terulang. Ia menekankan banjir tersebut merupakan pelajaran mahal dari kekeliruan dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam.

“Banjir tidak boleh terulang kembali di pelosok tanah air kita. Kita belajar bahwa di dalam cara pengelolaan sumber daya alam yang terjadi adalah kerusakan alam di dalam pembangunan,” ujar Emil Salim dalam acara JUSTCOP, refleksi akhir tahun, Senin (22/12).

Menurut Emil, banjir bukan semata peristiwa alam, melainkan konsekuensi dari pembangunan yang keliru, terutama yang mengabaikan fungsi lingkungan dan daya dukung alam.

“Keliru membangun suatu hal yang menyebabkan arus air atau tanah terkuras dan air tidak bisa melarik dengan baik. Keliru pembangunan yang merusak hutan, menimbulkan gelondongan pohon yang menyebabkan banjir tersebut,” katanya.

Ia menegaskan bahwa penyebab utama bencana ini berasal dari kerusakan hutan dan tata kelola ruang yang salah. Namun demikian, Emil mengingatkan agar pelajaran dari bencana ini tidak diabaikan. Menurutnya, korban jiwa yang berjatuhan merupakan harga mahal yang harus dibayar akibat kesalahan tersebut.

“Jangan kita abaikan pelajaran dari kekeliruan ini. Jangan terulang kembali kekeliruan ini. Ratusan jiwa yang telah jadi korban adalah biaya yang telah kita bayar akibat kekeliruan ini,” tegasnya.

Ia mengajak semua pihak untuk belajar dari bencana ini tanpa saling menyalahkan individu atau kelompok tertentu, melainkan dengan fokus pada akar persoalan. Menurut Emil, kesalahan utama terletak pada perencanaan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan.

“Yang salah adalah land use plan. Yang salah adalah rencana penggunaan lahan. Yang salah adalah lokasi pembangunan yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan. Yang keliru adalah pengabaian terhadap kelestarian alam lingkungan,” ujarnya.

Ia menekankan praktik-praktik keliru tersebut tidak boleh terus berulang, terlebih setelah jatuhnya korban manusia.

“Hal ini yang tidak boleh diulang. Jadi korban telah jatuh. Jangan kita tinggal menyesalkan saja,” tandasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Wapres Gibran Tinjau Kesiapan Natal di Gunungsitoli
• 21 jam lalutvrinews.com
thumb
Siap Liburan, Ini Jadwal Bank Tutup Desember 2025
• 12 jam lalumedcom.id
thumb
Bojan Hodak Puji Fleksibilitas Eliano Reijnders di Banyak Posisi: Hanya Tak Bisa Jadi Kiper
• 3 jam laluviva.co.id
thumb
Bareskrim Tetapkan Wagub Babel jadi Tersangka Kasus Dugaan Ijazah Palsu
• 6 jam lalubisnis.com
thumb
Napoli juara Piala Super Italia setelah bekap Bologna 2-0
• 40 menit laluantaranews.com
Berhasil disimpan.