Jenderal Rusia Tewas akibat Bom Mobil, Diduga dari Ukraina

mediaindonesia.com
17 jam lalu
Cover Berita

SATU bom mobil menewaskan seorang jenderal senior Rusia di Moskow selatan, Senin (22/12) pagi. Insiden ini menjadikannya tokoh militer berpangkat tinggi terbaru yang tewas dalam serangkaian ledakan mematikan. 

Kejadian itu hanya beberapa jam setelah delegasi Rusia dan Ukraina menggelar pembicaraan terpisah di Miami, Amerika Serikat, terkait upaya mengakhiri perang. Pihak Kyiv belum memberikan komentar atas peristiwa tersebut. 

Sementara itu, otoritas Rusia menyatakan tengah menyelidiki kemungkinan keterkaitan ledakan dengan pasukan khusus Ukraina. Pola serangan tersebut menyerupai sejumlah pembunuhan terhadap jenderal dan tokoh pro-perang Rusia sebelumnya yang diklaim atau secara luas diyakini diorganisasi Ukraina.

Letnan Jenderal Fanil Sarvarov, 56, yang menjabat sebagai Kepala Departemen Pelatihan Staf Umum Rusia, tewas ketika bom yang dipasang di bawah mobilnya meledak di kawasan permukiman Moskow selatan. Wartawan AFP di lokasi kejadian melaporkan mobil SUV Kia putih hancur parah. 

Pintu mobil serta jendela belakang terlepas. Kerangka kendaraan tampak bengkok dan hangus akibat ledakan.

Harga perang

Area tersebut langsung dipasangi garis polisi. Tim penyelidik menyisir puing-puing kendaraan. Sejumlah saksi mata mengaku mendengar suara ledakan keras.

"Kami sama sekali tidak menduganya. Kami pikir kami aman. Namun, ini terjadi tepat di sebelah kami," kata seorang warga setempat bernama Tatiana, 74, kepada AFP.

"Jendela-jendela bergetar. Anda bisa tahu itu ledakan," kata Grigory, 70, yang enggan menyebutkan nama belakangnya.

"Kita perlu menghadapinya dengan lebih tenang. Ini harga yang harus dibayar untuk perang," tambahnya.

Komite Investigasi Rusia menyatakan sedang menelusuri berbagai kemungkinan terkait pembunuhan tersebut. "Salah satunya melibatkan kemungkinan pengorganisasian kejahatan itu oleh Dinas Khusus Ukraina," demikian pernyataan lembaga itu.

Menurut biografi resmi di situs Kementerian Pertahanan Rusia, Sarvarov pernah terlibat dalam operasi militer di Kaukasus Utara, termasuk Chechnya pada dekade 1990-an. Ia juga memimpin pasukan Rusia dalam operasi militer di Suriah pada 2015-2016. Kremlin mengonfirmasi bahwa Presiden Vladimir Putin telah diberi laporan terkait pembunuhan tersebut pada hari yang sama. 

Nasib perundingan 

Peristiwa itu terjadi setelah tiga hari pembicaraan di Miami dalam upaya Amerika Serikat yang semakin intensif untuk menengahi akhir perang yang berlangsung hampir empat tahun. Negosiator Ukraina Rustem Umerov serta utusan khusus AS Steve Witkoff menyebut ada kemajuan dalam negosiasi pada Minggu (21/12). 

Utusan Rusia Kirill Dmitriev juga bertemu dengan delegasi AS yang mencakup Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump. Witkoff menggambarkan pertemuan tersebut sebagai produktif dan konstruktif. "Rusia tetap sepenuhnya berkomitmen untuk mencapai perdamaian di Ukraina," timpal Dmitriev.

Namun, rancangan awal rencana 28 poin yang diajukan Presiden Trump untuk mengakhiri perang dinilai sejalan dengan tuntutan utama Moskow. Hal ini memicu kekhawatiran di Kyiv dan sejumlah ibu kota Eropa.

Meskipun begitu, seorang ajudan utama Presiden Rusia Vladimir Putin, Yury Ushakov, mengatakan bahwa sebagian besar proposal tersebut agak tidak konstruktif dan kemungkinan besar akan ditolak. Demikian dilaporkan kantor berita negara Rusia, Tass, pada Minggu sebagaimana dilansir The Washington Post.

Uni Soviet

Ukraina bersama para sekutunya berupaya merevisi rencana tersebut. Kyiv menyatakan masih diminta membuat konsesi besar, termasuk menyerahkan seluruh wilayah Donbas timur kepada Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan keraguannya terhadap niat Moskow untuk benar-benar mengakhiri perang, konflik yang menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan wilayah timur serta selatan Ukraina. 

Kremlin juga membantah tuduhan bahwa Rusia ingin membangun kembali Uni Soviet atau merebut lebih banyak wilayah Eropa Timur. Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, Kyiv kerap dituding melakukan serangan yang menargetkan pejabat militer Rusia dan tokoh pro-Kremlin, baik di wilayah Rusia maupun daerah Ukraina yang diduduki Moskow.

Pada April lalu, bom mobil di dekat Moskow menewaskan Jenderal Yaroslav Moskalik, Wakil Kepala Staf Umum Rusia. Pada Desember 2024, Kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologi Rusia, Igor Kirillov, tewas akibat ledakan skuter listrik bermuatan bahan peledak di Moskow. Serangan terakhir diklaim dinas keamanan Ukraina, SBU.

Sebelumnya, blogger militer Rusia Maxim Fomin tewas dalam ledakan patung kecil di sebuah kafe di Saint Petersburg pada April 2023. Pada Agustus 2022, bom mobil juga menewaskan Daria Dugina, putri ideolog ultranasionalis Rusia Alexander Dugin. (I-2)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ketika Kepala Daerah Papua Terlalu Lama di Jakarta...
• 8 jam lalukompas.id
thumb
Siap-siap! 6 Tren Skill Masa Depan Ini Akan Menentukan Karier Anda di 2026
• 2 jam laluviva.co.id
thumb
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
• 21 jam lalusuara.com
thumb
Perkuat ketahanan pangan, DPR RI apresiasi hidroponik KWT Kedurus
• 1 jam lalutvrinews.com
thumb
Bersama Danantara dan BUMN, TelkomGroup Kirim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan ke Aceh
• 23 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.