BLITAR (Realita)- Selama libur sekolah program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Blitar diberikan secara direpel atau pembagian sekaligus untuk jatah beberapa hari. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Satgas MBG Kabupaten Blitar, Khusna Lindarti.
Khusna dengan tegas menyebut bahwa selama libur sekolah ini program MBG di Kabupaten Blitar akan tetap berjalan. Namun sistem pembagiannya dilakukan berbeda dengan hari biasanya.
Baca juga: Marak Keracunan, Pemerintah Pastikan Tak Hentikan Program MBG
“Musim liburan maka untuk pembagian MBG selama 4 hari dirapel jadi satu,” ungkap Khusna pada Senin (22/12/2025).
Khusna Lindarti menegaskan bahwa kebijakan ini diambil sebagai langkah pragmatis. Menurutnya, besaran anggaran per porsi yang senilai Rp10.000 menjadi patokan utama dalam sistem rapel ini.
“Sehari untuk belanja kan 10 ribu per porsi. Jadi kalau 5 hari (yang dirapel) itu 50 ribu. Tolong dilihat kewajarannya, berapa hari itu akan dirapel itu senilai (dengan anggaran harian),” ujar Khusna saat memberikan klarifikasi.
Khusna menambahkan bahwa teknis di lapangan diserahkan sepenuhnya kepada unit-unit terkait. “Itu tergantung kesepakatan antara pihak sekolah dan SPPG, dan itu diperbolehkan,” tegasnya.
Baca juga: Dua Program Nasional KDMP dan MBG Diintegrasikan Agar Berkelanjutan
Kebijakan ini memicu pertanyaan kritis terkait esensi program. Apakah pemenuhan gizi anak bisa tetap optimal jika bahan makanan diberikan dalam bentuk paket besar untuk durasi waktu yang panjang.
Selain itu dengan sistem rapel apakah nilai yang diberikan akan sama seperti sistem harian. Tentu hal ini menjadi pertanyaan sekaligus sorotan publik mengenai program MBG selama libur natal dan tahun baru 2026.
“Khawatirnya kalau dirapel itu nilainya barang atau makanan yang diberikan itu tidak sama dengan harian, kan susah juga mengontrolnya,” ungkap Amin, salah orang tua siswa SD di Blitar.
Baca juga: MBG di Kecamatan Kebonsari, Makan Bergizi Serta Bentuk Karakter Siswa Sejak Dini
Kebijakan rapel ini kini berada di bawah pengawasan publik. Masyarakat menanti, apakah program ambisius ini akan tetap pada relnya sebagai pemenuh gizi, atau sekadar menjadi rutinitas birokrasi bagi-bagi anggaran di masa liburan.
“Ya semoga sesuai dengan yang diwacanakan benar benar berjalan secara dirapel,” tandasnya.yon
Editor : Redaksi



