Bisnis.com, BATAM — Pemerintah pusat bersama Badan Pengusahaan (BP) Batam menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan kawasan Tanjung Banun sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Batam.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyerahan bantuan perbekalan serta santunan nilai rumah asal secara penuh kepada masyarakat transmigrasi lokal di Tanjung Banun, Senin (22/12/2025).
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dan dihadiri Kepala BP Batam Amsakar Achmad serta Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra.
Bantuan perbekalan yang disalurkan meliputi perlengkapan sandang, peralatan tidur, dapur, pertukangan, pertanian, jaring nelayan, hingga kebutuhan rumah tangga. Adapun santunan nilai rumah asal diberikan secara penuh sesuai hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Skema ini berbeda dari kebijakan sebelumnya, di mana warga hanya menerima selisih nilai antara rumah lama dan rumah relokasi. Dalam kebijakan terbaru ini, nilai rumah relokasi turut dikembalikan kepada warga, sehingga masyarakat memperoleh santunan penuh atas aset tempat tinggal sebelumnya.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan hasil usulan BP Batam dan dirancang untuk memastikan pembangunan Tanjung Banun tidak berhenti pada proses relokasi semata, melainkan menjadi bagian dari transformasi ekonomi jangka panjang.
Baca Juga
- Warga Pelalawan Serahkan Sertifikat ke Negara, ATR/BPN Pastikan Relokasi dan Skema TORA di Tesso Nilo
- Libur Panjang Nataru, Beban Puncak Listrik Batam-Bintan Naik 17%
- Lalu Lintas Tongkang Batu Bara di Lalan Muba akan Ditutup, Ini Alasannya
"Ini bukan hanya memindahkan warga, tetapi membangun kehidupan baru, menciptakan pertumbuhan ekonomi, dan masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Kepala BP Batam Amsakar Achmad menambahkan, pembangunan Tanjung Banun merupakan bagian strategis dari pengembangan Rempang Eco City yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan, serta perbaikan kualitas hidup masyarakat.
"Dengan santunan penuh dan perbekalan ini, masyarakat bisa lebih fokus menata kehidupan dan beradaptasi dengan kawasan baru yang terus kami siapkan infrastrukturnya," tegasnya.
Langkah tersebut dinilai menjadi fondasi penting dalam membangun kepercayaan publik sekaligus mempercepat pengembangan Tanjung Banun sebagai kawasan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan di Batam.




