Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus menegaskan, vaksin Human Papillomavirus (HPV) diberikan secara gratis kepada siswa kelas 5 dan kelas 6 sekolah dasar sebagai bagian dari program nasional yang telah berjalan sejak 2023.
Hal itu disampaikannya dalam acara Vaksin HPV Menuju 500 Tahun Jakarta di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/12).
“Sejak 2023, ibu-ibu yang punya anak tolong diingat ini. Kalau anaknya umurnya kelas 5 dan kelas 6 SD, dilakukan vaksinasi ini cukup dua kali,” kata Benjamin.
Benjamin menekankan, vaksinasi HPV bagi anak perempuan di bawah usia 15 tahun diberikan secara gratis oleh pemerintah.
“Kalau usia di bawah 15 tahun, tolong dicatat ibu-ibu, diingatkan tetangganya, diingatkan semua. Ini gratis untuk program Ibu-ibu yang punya anak SD kelas 5 dan kelas 6 SD,” ujar Benjamin.
“Tolong kita bukan hanya kita di sini, tapi kita menyebarkan berita baik ini supaya anak-anak wanita kita divaksin di usia, karena ini program nasional mulai 2023. Penting sekali dicatat,” lanjutnya.
Menurut Benjamin, kanker serviks merupakan penyakit yang sangat berbahaya dengan tingkat kematian yang tinggi. Ia menyebut vaksin HPV sebagai langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi perempuan sejak usia dini.
“Jadi, kanker leher rahim itu kan sangat berbahaya. Angka kematiannya sangat tinggi. Kalau seorang wanita terkena kanker itu, sangat berbahaya dan daya bunuhnya sangat tinggi,” katanya.
Vaksin HPV Ditemukan Sejak 2006Benjamin menjelaskan vaksin HPV pertama kali ditemukan secara global pada 2006 dan mulai digunakan di Indonesia pada 2016. Saat ini, pemerintah terus memperluas cakupan vaksinasi sebagai bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional.
Ia juga menjelaskan perbedaan skema vaksinasi berdasarkan usia. Untuk perempuan di atas 15 tahun, vaksinasi HPV diberikan sebanyak tiga kali.
“Jadi, tolong melalui acara ini, selain kita vaksinasi buat wanita di atas 15 tahun. Vaksinasinya tiga kali, sekarang, dua bulan lagi, sama enam bulan lagi. Tiga kali,” ujar Benjamin.
“Nah, sehingga efektif untuk mencegah terkena kanker 90 persen lebih, sehingga kita bisa terbebas daripada kanker serviks,” lanjutnya.
Benjamin menegaskan komitmen Kementerian Kesehatan untuk terus memperluas program vaksinasi HPV agar seluruh perempuan Indonesia memiliki kesempatan hidup sehat.
“Jadi pemerintah, Kementerian Kesehatan, berkomitmen terus untuk memperluas cakupan vaksinasi HPV ini sebagai bagian transformasi sistem kesehatan nasional agar setiap perempuan Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk hidup sehat, produktif, dan bermartabat,” pungkasnya.



