REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar penulis mengira, tulisan bagus adalah kunci kesuksesan sebuah karya. Namun, penulis ekslusif KBM AppBunga BTP yang populer menulis di dunia maya tidak begitu.
"Bagus saja tidak cukup. Kita harus melakukan analisis marketing," katanya
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Marchella FP Akui Menulis Jadi Proses Penyembuhan dalam Hidupnya
- Menteri Ekonomi Kreatif Apresiasi Adaptasi Kreatif Generasi Muda di Industri Periklanan
- DPR Dorong Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif di Papua
dalam workshop menulis online Genmatic yang diselenggarakan Ekraf dan KBM di Kota Semarang, Jawa Tengah dikutip Selasa (23/12/2025).
Bunga yang sudah menghasilkan pendapatan Rp 3 miliar dari menulis, menekankan betapa pentingya marketing untuk sukses. Menurut dia, marketing sama pentingnya dengan kualitas menulis, bahkan terkadang lebih penting jika mengacu pada penghasilan.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
"Saya melakukan analisis pasar. Saya pelajari market pembaca, jenis tulisan yang disukai, gaya bahasa yang cocok, dan berbagai hal terlait marketing," ucapnya.
Bunga mengungkapkan, hasil analisisnya menujukkan, sebagian besar pembaca KBM App adalah mereka yang tinggal di pinggiran kota, bukan di perkotaan. "Karena itu bahasa harus sederhana, jangan rumit-rumit."
Tidak hanya mempelajari market pembaca, Bunga juga mendalami Tiktok dan Facebook sebagai alat promosi. Bunga ikut workshop Tiktok dan selalu meningkatkan pengetahuannya.
Akun Tiktok yang dikembangkan Bunga untru promosi sering mencapai ratusan hingga jutaan view. Tak heran, kini Bunga juga dikenal sebagai salah satu pembicara seputar tiktok di kalangan penulis.

