Peningkatan kerja sama China-ASEAN pada 2025 terus menguat

antaranews.com
10 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Pada 2025, terlepas dari meningkatnya ketidakpastian global yang ditandai dengan kebangkitan unilateralisme dan proteksionisme, gangguan pada rantai perdagangan dan pasokan internasional, serta meningkatnya campur tangan eksternal dalam urusan regional, kerja sama antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) terus bergerak maju melawan arus.

Dengan tetap berpegang pada jalur kerja sama dan pembangunan, China dan ASEAN bekerja sama untuk memajukan pembangunan komunitas China-ASEAN yang lebih erat dengan masa depan bersama.

Kerja sama terbuka membuahkan hasil nyata

"Dunia menjadi semakin bergejolak, konflik regional semakin intensif, dan ketidakpastian terus meningkat. Faktor-faktor ini tidak hanya menguji perekonomian ASEAN, tetapi juga tekad kolektif blok regional ini untuk mempertahankan kerja sama," ungkap Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim dari Malaysia, ketua bergilir ASEAN, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Oktober lalu, mencerminkan keinginan kuat negara-negara ASEAN untuk menegakkan perdamaian, stabilitas, dan kerja sama terbuka regional.

Persatuan memberikan kekuatan, dan kerja sama membuahkan hasil yang saling menguntungkan.

China secara konsisten mendukung sentralitas ASEAN serta bekerja sama erat dengan negara-negara ASEAN guna menjaga sistem perdagangan multilateral dan memastikan rantai industri serta pasokan regional tetap stabil dan tangguh.

Dalam 11 bulan pertama tahun ini, ASEAN tetap menjadi mitra dagang terbesar China, dengan perdagangan dua arah meningkat 8,5 persen secara tahunan (year on year/yoy).


Foto dokumentasi ini, menunjukkan suasana Pelabuhan Qinzhou di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (ANTARA/Xinhua) Melalui keterbukaan tingkat tinggi, China terus berbagi peluang pasarnya yang luas dengan negara-negara ASEAN. Dalam 10 bulan pertama tahun ini, perdagangan produk pertanian dan pangan antara China dan ASEAN mencapai 51,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.722), naik 8,9 persen (yoy). Impor buah segar dan kering China dari ASEAN melampaui 10 miliar dolar AS, yang mencakup lebih dari dua pertiga dari total impor global China untuk produk-produk tersebut.

China juga meningkatkan kerja sama dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Malaysia, di bidang-bidang emerging seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), ekonomi digital, dan ekonomi hijau, sehingga membuka prospek baru bagi pembangunan yang didorong oleh inovasi

Proyek-proyek konektivitas seperti Jalur Kereta China-Laos dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Indonesia telah mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang rute mereka.



Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 20 Mei 2025 ini, menunjukkan rangkaian kereta electric multiple unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Padalarang di Padalarang, Provinsi Jawa Barat. (ANTARA/Xinhua/Xu Qin)

Sementara itu, proyek-proyek kerja sama dan kawasan industri unggulan, seperti program "Dua Negara, Taman Kembar" (Two Countries, Twin Parks) China-Malaysia, Koridor Ekonomi Regional Komprehensif China-Indonesia (China-Indonesia Regional Comprehensive Economic Corridor), dan Kawasan Industri Suzhou China-Singapura, telah membuat kemajuan yang stabil, semakin memperkuat integrasi rantai industri serta pembangunan ekonomi dan sosial regional.

Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, melalui dialog yang berkelanjutan, visi bersama, dan upaya kolektif, ASEAN dan China terus memperdalam kerja sama, membawa stabilitas, keamanan, dan peluang pembangunan baru bagi kawasan ini, serta mengubah aspirasi bersama menjadi manfaat nyata bagi masyarakat.

Kerja sama masuki fase institusional baru

Pada 27 Oktober, delapan kendaraan, termasuk kendaraan logistik energi baru, mobil golf, dan truk ringan, keluar dari lini produksi di pabrik milik Guangxi Automobile Group yang berada di Liuzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, yang akan dikirim ke Vietnam.

Pengiriman tersebut menandai ekspor kendaraan utuh ke-5.000 grup tersebut ke ASEAN, memberikan gambaran nyata tentang perkembangan yang sukses dari Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Area/FTA) China-ASEAN.

Sehari kemudian, pada 28 Oktober, Protokol Pembaruan FTA China-ASEAN 3.0 ditandatangani di Kuala Lumpur, Malaysia, yang mengangkat kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua pihak ke fase institusional baru.





Foto yang diabadikan pada 28 September 2025 ini, menunjukkan sebuah kereta layanan Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru siap diberangkatkan di sebuah stasiun di Chongqing, China barat daya. (ANTARA/Xinhua)

Feng Xue, direktur inovasi dan pengembangan di Guangxi Automobile Group, mengatakan penandatanganan protokol tersebut akan membawa peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi perusahaan-perusahaan China untuk berekspansi ke pasar ASEAN.

Pembaruan ini terutama mencakup sembilan bidang utama, meliputi tidak hanya area-area yang sudah ada seperti prosedur bea cukai dan fasilitasi perdagangan, standar, serta kerja sama ekonomi dan teknis, tetapi juga bidang-bidang baru yang berpotensi tinggi seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, interkonektivitas rantai pasokan, persaingan dan perlindungan konsumen, serta usaha mikro, kecil, dan menengah.

Protokol ini menandakan bahwa kerja sama perdagangan bebas China-ASEAN dan integrasi ekonomi regional akan meluas melampaui liberalisasi perdagangan dan investasi tradisional untuk mencakup bidang-bidang baru seperti pembangunan digital dan hijau, penyelarasan standar, dan rantai pasokan industri.

"Bagi negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia, hal ini tentu akan meningkatkan daya saing, menarik investasi berkelanjutan, dan memperkuat integrasi regional di bawah kerangka kerja yang terbuka dan berbasis aturan," kata Garibaldi Thohir, ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite China.

Dari Versi 1.0 ke 2.0 dan kini 3.0, FTA China-ASEAN mewakili paradigma baru untuk kerja sama ekonomi regional.

Menurut He Min, associate professor di Universitas Hubungan Luar Negeri China, protokol tersebut akan semakin menghapus hambatan institusional, mendorong penyelarasan aturan dan pengakuan standar timbal balik, serta memberikan keuntungan institusional jangka panjang dan stabil bagi pertumbuhan ekonomi di kedua belah pihak.

Ikatan antarmasyarakat semakin kuat

Pada 9 Desember malam, di tengah irama tabuhan gendang dan pertunjukan barongsai, peserta dari China, Malaysia, dan negara-negara ASEAN lainnya berpawai di sepanjang Jalan Jonker di Melaka, Malaysia. Acara tersebut menandai penutupan kegiatan perayaan Tahun Pertukaran Antarmasyarakat China-ASEAN 2024-2025.

Selama dua tahun terakhir, China dan ASEAN bersama-sama menyelenggarakan hampir 200 kegiatan pertukaran antarmasyarakat tingkat tinggi, berdampak besar, dan mendapat sambutan baik, yang mendorong ikatan yang lebih erat di antara masyarakat mereka.

Foto yang diabadikan pada 26 Juli 2025 ini, menunjukkan sebuah pertunjukkan budaya Thailand yang digelar di Provinsi Guizhou, China barat daya. (ANTARA/Xinhua)

China memperkenalkan "visa ASEAN" dan menerapkan pengaturan pembebasan visa timbal balik komprehensif dengan Singapura, Thailand, dan Malaysia, serta kebijakan bebas visa timbal balik dengan Brunei, sehingga pergerakan lintas perbatasan di kawasan ini menjadi lebih lancar

Dari melonjaknya pariwisata dua arah hingga festival budaya yang semarak dan semakin populernya mikrodrama China di seluruh Asia Tenggara, China dan ASEAN terus memperluas saluran konektivitas antarmasyarakat dan mendorong hubungan yang lebih erat.

Melihat kembali tahun 2025, China dan ASEAN merespons berbagai tantangan dengan kerja sama pragmatis dan menyongsong masa depan dengan keterbukaan, memetakan jalur yang jelas menuju komunitas China-ASEAN yang lebih erat dengan masa depan bersama.

China dan ASEAN akan menandai peringatan lima tahun kemitraan strategis komprehensif mereka pada 2026.

Awang Bemee Awang Ali Basah, presiden Senat Malaysia, mengutarakan keyakinannya terhadap kerja sama ASEAN-China di masa depan, seraya menyerukan kepada ASEAN dan China untuk terus membangun kawasan yang damai, makmur, dan dinamis bersama-sama.






Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Prabowo-Trump ditargetkan teken kesepakatan tarif akhir Januari 2026
• 11 jam laluantaranews.com
thumb
BNN Jaksel Rehabilitasi 713 Pecandu Narkoba, Mayoritas Karyawan Swasta
• 22 jam lalukompas.com
thumb
Dirut KAI: Angkutan Motor Gratis KAI untuk Nataru Masih Tersedia 59%
• 3 jam lalukumparan.com
thumb
Tinjau Pengamanan Nataru di Stasiun Senen, Kapolri Ingatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana
• 5 jam laludetik.com
thumb
BSI salurkan pembiayaan untuk SPPG MBG Rp181 miliar hingga Desember
• 8 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.