Grid.ID - Kuasa hukum Wardatina Mawa, Darma Praja Pratama, S.H., angkat bicara terkait isu pertemuan Insan dengan anaknya. Ia menegaskan kliennya tidak pernah mempersulit atau menghalangi komunikasi antara ayah dan anak.
Darma menyebut Wardatina Mawa justru berusaha menjaga kondisi psikologis anak. Menurutnya, sang anak tidak pernah diberi tahu adanya konflik yang sedang terjadi.
Dalam keterangannya, Darma menjelaskan Wardatina Mawa memilih menutupi persoalan rumah tangga dari anak. Hal tersebut dilakukan agar anak tetap merasa aman dan tidak terbebani.
Bahkan, kata Darma, anak diberi pemahaman bahwa ayahnya sedang bekerja. Dengan begitu, tidak ada kesan negatif yang ditanamkan kepada anak.
“Anaknya dibilang bahwa Abinya sedang kerja,” ujar Darma Praja Pratama saat ditemui di kawasan Grogol, Jakarta Barat, Senin (22/12/2025).
Menanggapi pernyataan bahwa Insan telah dua bulan tidak bertemu anak, Darma menyebut hal tersebut perlu ditanyakan langsung kepada pihak Insan. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan di balik hal itu.
Darma mengungkapkan bahwa Wardatina Mawa sempat berada di Jakarta lebih dari sepekan bersama anak. Bahkan dalam beberapa agenda, anak tersebut turut dibawa karena tidak ada yang menjaga.
“Kalau memang mau ketemu, sebenarnya bisa,” katanya.
Ia menegaskan selama ini pintu komunikasi masih terbuka. Tidak ada larangan dari pihak Wardatina Mawa terkait pertemuan antara Insanul Fahmi dan anak.
Namun, Darma mengingatkan bahwa kliennya memiliki batasan tertentu. Salah satunya terkait keinginan bertemu secara berdua saja.
“Cuma mungkin jangan ketemu berduaan, itu yang Mawa nggak mau,” ucap Darma.
Darma menolak menyimpulkan apakah upaya Insan untuk bertemu anak sudah maksimal atau belum. Ia mengaku tidak ingin berspekulasi tanpa mengetahui fakta lengkap dari kedua belah pihak.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa dari apa yang ia lihat, tidak ada penutupan akses dari pihak Wardatina Mawa. Semua masih terbuka selama dilakukan dengan cara yang tepat.
“Kalau yang saya lihat, sebenarnya terbuka,” tambahnya.
Kuasa hukum menekankan kepentingan terbaik anak menjadi prioritas utama kliennya. Wardatina Mawa disebut berusaha menjaga stabilitas emosi anak di tengah persoalan yang terjadi.
Darma berharap isu ini tidak dipelintir menjadi konflik baru. Ia meminta semua pihak menempatkan anak sebagai pihak yang harus dilindungi.
“Yang paling penting adalah kepentingan anak,” tutup Darma. (*)
Artikel Asli



/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F10%2F05%2F9ddca7ac-0556-4958-aa47-d2e9fd6ad951_jpg.jpg)