Dekati Periode Santa Rally, IHSG Diramal Uji Level 9.000

bisnis.com
8 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham domestik memasuki fase akhir perdagangan 2025 alias momentum Santa Claus Rally dengan sentimen yang kembali membaik. Pasar menyisakan empat hari efektif sebelum berganti tahun. Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali rebound di awal pekan ini, usai pada pekan sebelumnya mengalami koreksi yang dibarengi merosotnya transaksi.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menilai peluang IHSG untuk melanjutkan penguatan masih terbuka, termasuk menuju level psikologis 9.000. Menurut dia, target tersebut memang terbilang ambisius, namun tetap realistis apabila didorong oleh pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar, khususnya sektor perbankan dan infrastruktur yang memiliki bobot signifikan terhadap indeks.

"Landasannya, asing tercatat net buy dari Rp1,7 triliun di pasar reguler, menunjukkan adanya akumulasi besar dari investor asing di akhir tahun, Desember 2025 ini," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (23/12/2025).

Ia menambahkan, keberlanjutan akumulasi investor asing yang dibarengi dengan fenomena window dressing berpotensi mendorong IHSG menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Menurutnya, peluang mencetak all time high (ATH) baru di atas 8.777 masih terbuka sebelum menguji level 9.000.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

IHSG. - TradingView
{ "width": "100%", "height": 460, "symbol": "IDX:COMPOSITE", "interval": "D", "timezone": "Asia/Jakarta", "theme": "light", "style": "1", "locale": "id", "withdateranges": true, "allow_symbol_change": false, "hotlist": true, "calendar": false, "support_host": "https://www.tradingview.com", "container_id": "tradingview_1766467916123" }

Baca Juga

  • BULL Incar Pendanaan Baru pada 2026
  • Pabrik Obat Danantara (INAF) Janjikan Untung pada 2026 dengan Syarat
  • Kalender Libur Bursa Efek Indonesia (BEI) Desember 2025, Intip Sisa Hari Perdagangan Saham

Sejumlah katalis dinilai menjadi penopang optimisme tersebut. Fenomena window dressing dan agenda pembagian dividen emiten menjadi faktor utama yang menarik likuiditas ke pasar saham. David mencontohkan rencana pembagian dividen interim jumbo dari emiten seperti BBRI sebesar Rp137 per saham dan ADRO senilai US$250 juta, dengan tanggal cum dividend pada 29 Desember, yang dinilai menjadi daya tarik kuat bagi investor.

Selain faktor domestik, sentimen global juga dinilai mendukung. Pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) pada Desember 2025 dipandang memberikan dorongan positif bagi aliran modal ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Meski demikian, David mengingatkan adanya sejumlah risiko yang patut dicermati pelaku pasar. Salah satunya adalah potensi aksi ambil untung setelah penguatan signifikan IHSG sepanjang tahun ini.

"Setelah penguatan signifikan sepanjang tahun sebesar 22,56% year to date (YtD), menurutnya investor akan cenderung melakukan aksi ambil untung untuk mengamankan portofolio tahunan."

Selain itu, ketidakpastian global juga masih membayangi pergerakan pasar. "Kedua adalah ketidakpastian global. Kekhawatiran terkait kesepakatan dagang Indonesia-AS dan kebijakan perdagangan AS masih menjadi risiko yang dipantau pasar," tandasnya.

Pada perdagangan Senin (22/12), IHSG ditutup menguat 0,42% ke level 8.645. Penguatan ini terjadi setelah dalam sepekan sebelumnya, periode 15–19 Desember, IHSG terkoreksi 0,59%. Pelemahan tersebut terjadi seiring penurunan rata-rata transaksi harian sebesar 12,59% dari 3,20 juta kali menjadi 2,79 juta kali transaksi. Volume saham yang diperdagangkan juga turun 20,80% dari 59,34 miliar saham menjadi 47 miliar saham.

David menilai koreksi pada pekan lalu dipicu oleh sikap wait and see investor menjelang keputusan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed, serta meningkatnya kekhawatiran terhadap dinamika geopolitik dan perdagangan global.

"Pasar mengalami fase konsolidasi atau istirahat sejenak sebelum mengambil arah baru. Di sisi lain, juga sudah banyak pelaku pasar yang liburan," pungkasnya.

--

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menkomdigi: Perlindungan Anak di Ruang Digital Dimulai dari Keluarga
• 23 jam lalutvrinews.com
thumb
Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas untuk Liburan Natal & Tahun Baru
• 11 jam lalumedcom.id
thumb
BNN Jaksel Rehabilitasi 713 Pecandu Narkoba, Mayoritas Karyawan Swasta
• 22 jam lalukompas.com
thumb
Kartu Natal Kerajaan 2025: Tren "Relatable Royals" dan Pesan Kehangatan Keluarga
• 11 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Dukung Hilirisasi Petrokimia Nasional, Perkuat Komitmen Kerja Sama
• 36 menit laluharianfajar
Berhasil disimpan.