Kemenhut Percepat Pemulihan Area Terdampak Banjir, Jalan hingga Sekolah Dibersihkan

jpnn.com
4 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terus mempercepat pembersihan tumpukan kayu limbah bencana banjir dan material lumpur di sejumlah wilayah terdampak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Upaya ini dilakukan secara terpadu bersama TNI, Polri, BNPB, Kementerian PUPR, mitra, serta masyarakat setempat.

BACA JUGA: BPBD: Seluruh Pengungsi Korban Banjir di Aceh Barat Sudah Kembali ke Rumah

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Subhan mengatakan percepatan pembersihan menjadi prioritas untuk memulihkan akses dan aktivitas masyarakat, terutama di fasilitas umum dan permukiman warga.

“Kami mengerahkan personel dan peralatan secara maksimal agar pembersihan tumpukan kayu limbah bencana dapat segera diselesaikan. Fokus utama kami adalah membuka akses, membersihkan fasilitas pendidikan dan rumah warga, serta memastikan lingkungan kembali aman,” ujar Subhan, Senin (22/12).

BACA JUGA: Kemenhut Ungkap soal Pemanfaatan Kayu yang Terbawa Banjir Sumatra, Tegas

Di Kabupaten Aceh Tamiang, pembersihan tumpukan kayu di lingkungan Pesantren Darul Mukhlisin melibatkan ratusan personel gabungan dari UPT Kemenhut, TNI, Polri, BNPB, Kementerian PUPR, serta mitra.

Hingga 22 Desember 2025, progres pembersihan di lokasi tersebut telah mencapai sekitar 30 persen. Pekerjaan bahkan dilanjutkan hingga malam hari untuk mempercepat penanganan.

BACA JUGA: Pemerintah Fokus Tangani 89 Ribu Hektare Sawah yang Terdampak Banjir di Aceh

Selain itu, pembersihan ruang Asrama Putra lantai 1 telah mencapai sekitar 50 persen, sementara tim lainnya melanjutkan pembersihan di Asrama Putri.

Pemindahan kayu direncanakan mulai dilakukan pada Selasa (23/12) dengan mekanisme penarikan dan pengangkutan menuju lokasi penumpukan sementara yang telah ditetapkan pemerintah daerah.

Sementara di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, tim gabungan Kemenhut, TNI, dan masyarakat memfokuskan kegiatan pada pembukaan akses jalan menuju permukiman warga.

Hingga saat ini, akses jalan yang berhasil dibuka mencapai sepanjang satu kilometer. Pembersihan juga dilakukan di SD Negeri 12 Langkahan guna mendukung pemulihan kegiatan belajar mengajar.

Di Provinsi Sumatera Utara, sebagaimana disampaikan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Novita Kusuma Wardani, pembersihan dilakukan di Desa Aek Ngadol, Garoga, dan Huta Godang.

Tim Kemenhut bersama TNI membersihkan tumpukan kayu dan lumpur di rumah warga, bahu jalan lintas desa, serta fasilitas umum.

Untuk mencegah dampak lanjutan, tim juga membuat parit penampungan lumpur cair agar air hujan tidak kembali masuk ke rumah warga yang telah dibersihkan.

Novita menambahkan, kegiatan pembersihan akan terus dilanjutkan secara bertahap sesuai rencana kerja harian di lapangan.

“Kami memastikan sinergi lintas sektor tetap berjalan. Kemenhut berkomitmen hadir di lapangan sampai kondisi lingkungan dan aktivitas masyarakat benar-benar pulih,” katanya.

Kementerian Kehutanan menegaskan akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam percepatan penanganan dampak bencana, demi memulihkan akses, lingkungan, dan kehidupan masyarakat terdampak di Aceh dan Sumatera Utara. (dil/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
• 5 jam lalusuara.com
thumb
Israel Kaji Wacana Penjara Buaya untuk Tahanan Palestina
• 18 jam laluidntimes.com
thumb
Wagub Babel Hellyana Disebut Jadi Tersangka Ijazah Palsu
• 21 jam lalumetrotvnews.com
thumb
HPV Disebut Penyebab Kematian Ketiga di Jakarta, Pemprov Perluas Vaksinasi
• 5 jam lalukompas.com
thumb
Bulan Desember, Jadi Momen Timnas Indonesia Perkenalkan Pelatih Baru?
• 21 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.