Banda Aceh: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai membangun hunian sementara (huntara) bagi korban banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Pembangunan tahap pertama menargetkan 40 unit rumah di lahan seluas empat hektar di Dusun Sibalanga Julu, Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan, huntara ini dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sehat dan Aman (RISHAM) yang menerapkan konsep rumah tumbuh.
“Setiap unit seluas 4x6 meter di atas lahan 6x6 meter dilengkapi satu kamar tidur, ruang utama, kamar mandi, dan septic tank. Progres per Minggu, 21 Desember 2025 menunjukkan pembukaan lahan telah selesai dan satu unit telah mencapai 75 persen,” kata Abdul, Selasa, 23 Desember 2025.
BNPB menargetkan 40 unit huntara tahap pertama ini dapat selesai dalam lima minggu ke depan sehingga warga terdampak dapat menghuninya pada Januari 2026.Abdul Muhari menyebut, pembangunan ini berjalan paralel dengan program hunian tetap (huntap) dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen PKP) di lokasi berbeda.
Baca Juga :
Tumpukan Kayu Gelondongan Banjir Bandang di Aceh Tamiang Mulai Dibersihkan
“Pembangunan ini berjalan paralel dengan program Kemen PKP yang akan membangun 103 unit huntap di Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adiankoting, dengan target selesai Maret 2026,” ujar Abdul.
Sebelum pembangunan dimulai, BNPB telah menggelar sosialisasi di Kantor Desa Sibalanga. Sosialisasi dihadiri perwakilan pemerintah daerah, BPBD, dan warga terdampak, dengan tujuan menjelaskan mekanisme bantuan serta mengimbau warga untuk tidak kembali bermukim di zona merah rawan bencana.
Selain di Tapanuli Utara, program pemulihan hunian juga dilakukan secara serentak di tiga wilayah lain yang terdampak parah. “Selain di Tapanuli Utara, Kemen PKP juga membangun huntap di tiga wilayah terdampak lainnya secara serentak, yakni 118 unit di Tapanuli Tengah, 227 unit di Tapanuli Selatan, dan 200 unit di Sibolga,” jelas Abdul.
Sisa lumpur dan kayu yang dibawa saat banjir bandang di Aceh. (Metrotvnews.com/Fajri F)
Pembangunan ini juga mendapat dukungan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.Percepatan pembangunan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto agar hunian bagi korban bencana di Sumatra dapat segera terealisasi.
Implementasi instruksi tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama hunian tetap oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, pada Minggu, 21 Desember 2025, di lokasi terpisah.
Upaya pemerintah ini diharapkan dapat segera memulihkan kehidupan warga terdampak bencana dan memberikan kepastian tempat tinggal yang layak serta aman dari ancaman bencana serupa di masa depan.


