Pemulihan pascabencana banjir bandang di Aceh terus dilakukan. Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan warga setempat membersihkan fasilitas pendidikan terdampak di Aceh Utara dan Aceh Tengah agar kegiatan belajar mengajar segera kembali berlangsung.
Berdasarkan dokumentasi yang beredar pada Senin (22/12), tim gabungan melakukan pembersihan di SD Negeri 01 Samudera, Kabupaten Aceh Utara, serta SD Negeri 9 Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah. Langkah ini diambil untuk meminimalkan gangguan pendidikan dan memastikan anak-anak tidak kehilangan hak belajar terlalu lama.
Dengan semangat gotong royong, prajurit TNI membersihkan lumpur sisa banjir yang mengendap di ruang kelas. Pembersihan dilakukan mulai dari lantai, meja belajar, hingga dinding kelas, meski dengan keterbatasan peralatan.
Kehadiran TNI dan BNPB turut memberikan dukungan moral bagi guru, siswa, dan warga sekitar. Sebelumnya, warga yang juga terdampak bencana harus membersihkan sekolah secara mandiri di tengah keterbatasan tenaga dan perlengkapan.
Pembersihan sekolah menjadi bagian penting dari upaya pemulihan kehidupan masyarakat. Sekolah yang kembali bersih dan layak diharapkan dapat mendukung pemulihan psikologis anak-anak serta mengembalikan aktivitas keseharian pelajar pascabencana.
Sejak banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah Aceh pada November lalu, pemerintah mengerahkan berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, dan instansi terkait, tidak hanya untuk evakuasi tetapi juga pemulihan fasilitas umum. Hingga kini, aparat masih berada di lapangan untuk membantu perbaikan jembatan, sekolah, kantor desa, puskesmas, serta rumah ibadah.
Langkah tersebut mencerminkan kehadiran negara dalam seluruh tahapan penanggulangan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan, guna memastikan kehidupan masyarakat kembali berjalan secara bertahap dan berkelanjutan.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5346525/original/041578600_1757603956-Persijap-Mengintip-Peluang-Curi-Poin-di-Solo-1757592348.jpg)