Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa kemunculan bibit siklon tropis tidak dapat diprediksi dalam jangka panjang, baik secara musiman maupun tahunan. Hal ini karena karakter siklon tropis yang bersifat cepat dan berdurasi singkat.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, berbeda dengan iklim yang dapat diproyeksikan untuk jangka panjang, siklon tropis hanya bisa diprediksi dalam rentang waktu sekitar tiga hari hingga sepekan.
“Siklon tropis itu cukup pendek. Prediksinya sekitar tiga sampai sepekan. Namun sejak awal pertumbuhannya, mulai dari low pressure area hingga menjadi bibit siklon dan berkembang menjadi siklon tropis, itu bisa dideteksi,” ujar Guswanto dalam keterangan yang diterima tvrinews, Selasa, 23 Desember 2025.
Ia menambahkan, siklon tropis umumnya memiliki durasi kurang dari 10 hari sehingga tidak memungkinkan untuk diperkirakan jauh hari. Meski demikian, BMKG tetap melakukan pemantauan intensif sejak fase awal pembentukannya.
Guswanto juga menjelaskan, pertumbuhan siklon tropis memiliki periodisasi yang berbeda di tiap belahan bumi. Di belahan bumi utara, siklon tropis umumnya tumbuh pada periode Juni hingga Desember. Sementara di belahan bumi selatan, pertumbuhan siklon terjadi pada November hingga April.
“Ada periode yang saling tumpang tindih, yakni pada November dan Desember, ketika potensi pertumbuhan siklon bisa terjadi di kedua belahan bumi,” jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca resmi, terutama saat memasuki periode rawan cuaca ekstrem, guna mengantisipasi potensi dampak yang ditimbulkan oleh siklon tropis.
Editor: Redaktur TVRINews





