TABLOIDBINTANG.COM - Sikap percaya diri Timothée Chalamet dalam berbagai wawancara untuk promosi film Marty Supreme memicu perdebatan di kalangan penggemar dan pengamat, terutama menjelang perilisan nasional film tersebut pada Hari Natal.
Dalam sejumlah wawancara terbaru, antusiasme Chalamet dinilai sebagian pihak mulai bergeser menjadi kesan arogan. Selama beberapa pekan terakhir, aktor nominasi Oscar itu tampil dengan pendekatan promosi yang berani dan selaras dengan energi film yang dibintanginya.
Sejumlah momen justru menuai pujian luas, termasuk parodi ringan tentang rapat pemasaran A24 yang melahirkan balon udara oranye Marty Supreme yang kini viral. Namun, pernyataan Chalamet dalam sesi wawancara justru memantik diskusi yang lebih panas di media sosial.
Dalam salah satu cuplikan wawancara, Chalamet menyebut Marty Supreme sebagai penampilan terkuatnya sejauh ini. Ia mengatakan film tersebut merupakan karya terbaiknya setelah bertahun-tahun tampil konsisten di level tinggi.
“Saya tidak ingin orang menganggapnya biasa saja. Saya juga tidak ingin menganggapnya biasa saja. Ini benar-benar karya tingkat atas,” ujarnya.
Pernyataan itu memecah respons penggemar. Sebagian memuji keyakinan diri Chalamet, sementara lainnya menilai kepercayaan dirinya berlebihan.
Perbincangan semakin menguat setelah Chalamet tampil dalam acara Good Morning America. Dalam kesempatan tersebut, ia berbicara mengenai masa depan filmnya dengan nada yang oleh sebagian pihak ditafsirkan sebagai sinyal perbincangan menuju Oscar.
“Saya ingin film ini sukses. Saya ingin semuanya menang,” kata Chalamet. “Sejujurnya, Marty Supreme adalah film yang membuat saya cukup yakin hingga musim panas mendatang. Saya merasa tahu akan menjadi seperti apa film ini nanti.”
Meski tidak secara langsung menyinggung penghargaan, warganet dengan cepat menafsirkan pernyataan tersebut sebagai ambisi besar menuju musim penghargaan.
Menanggapi kritik yang muncul, Chalamet kemudian menjelaskan kepada IndieWire bahwa nada tur promosi tersebut memang disengaja dan sejalan dengan semangat filmnya.
“Ini sesuai dengan jiwa Marty. Ini adalah film orisinal di saat film-film orisinal tidak banyak diproduksi. Film ini tentang mengejar mimpi. Saya memberikan segalanya,” ujarnya.
Terlepas dari pro dan kontra, strategi promosi tersebut tampaknya membuahkan hasil. Seperti dilaporkan Variety dan media lainnya, Marty Supreme tayang terbatas di enam layar pada 19 Desember dan meraup pendapatan sebesar 875 ribu dolar AS pada akhir pekan pertamanya. Capaian itu menjadi rata-rata pendapatan per layar tertinggi tahun ini sekaligus mencetak rekor bagi A24.
Dengan performa awal yang kuat dan rencana rilis lebih luas ke depan, tur promosi Timothée Chalamet yang penuh sorotan tak terbantahkan berhasil menempatkan Marty Supreme di pusat perhatian publik.



