Nilai investasi investor pasar modal Indonesia menunjukkan ketimpangan tajam antar generasi. Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, hingga November 2025, investor berusia di atas 60 tahun menguasai aset pasar modal senilai Rp1.104,30 triliun, jauh melampaui nilai investasi kelompok usia di bawah 30 tahun yang masih berada di kisaran puluhan triliun rupiah.
“Kesimpulannya orang kaya di atas (usia) 60 tahun, karena mempunyai aset sampai Rp1.104 triliun ekuitas dan reksa dananya Rp97 triliun,” ujar Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat, dalam acara media luncheon di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Berdasarkan data KSEI, total aset investor di atas 60 tahun terdiri dari kepemilikan saham dan reksa dana. Meski secara bulanan nilai ekuitas kelompok ini turun dari Rp1.113,63 triliun pada Oktober 2025, kepemilikan reksa dana justru meningkat dari Rp89,22 triliun menjadi Rp97,17 triliun pada November 2025.
Baca Juga: Emiten Gelar Ribuan Aksi Korporasi, KSEI Ungkap Nilai Distribusi Capai Rp464 Triliun
Sebaliknya, investor berusia di bawah 30 tahun masih berada pada level yang jauh lebih rendah. Hingga akhir November 2025, kelompok usia ini mencatatkan aset saham sebesar Rp60,03 triliun dan reksa dana Rp20,54 triliun. Meski naik dibandingkan Oktober 2025, jarak nilai investasi dengan investor senior tetap sangat lebar.
Kondisi serupa terlihat pada kelompok usia 31–40 tahun. Investor di segmen usia produktif ini mencatat total aset sebesar Rp262,89 triliun pada November 2025. Nilai tersebut turun tipis pada aset saham dibandingkan bulan sebelumnya, namun diimbangi kenaikan kepemilikan reksa dana dari Rp32,95 triliun menjadi Rp34,47 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan jumlah investor pasar modal terus melaju cepat. Hingga 19 Desember 2025, jumlah investor tercatat mencapai 20,12 juta, meningkat 35% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Samsul menilai tantangan ke depan bukan hanya memperbesar basis investor, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas dan kedalaman investasi.
“Ini sudah hampir 18 juta investor reksa dana dan itu memang bukan seperti investor equity yang aktif melakukan perdagangan harian,” ujarnya.
