REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional (Satgas PHKE) menggelar Seminar Percepatan Hilirisasi dan Energi Nasional di Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada hari ini. Bertema ”Hilirisasi Perikanan, Kelautan, dan Pertanian di Jawa Barat dalam Mendukung Keberlanjutan Perekonomian dan Pendapatan Daerah”, kegiatan ini menjadi bagian dari roadshow Satgas PHKE di sejumlah perguruan tinggi.
Koordinator Bidang Permodalan dan Pelaku Usaha Satgas PHKE Unggul Heriqbal mengatakan, hilirisasi merupakan bagian penting dari transformasi ekonomi Indonesia.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Deretan Doa dalam Alquran yang Boleh Dibaca saat Sujud
- Redcomm Cetak Rekor 8 Tahun Berturut-turut Raih Indonesia Agency of the Year
- Langgar HET, Pengusaha Pangan Terancam Pidana dan Dicabut Izinnya
”Kemakmuran itu tidak hanya memberikan manfaat secara langsung seperti ekonomi, tetapi manfaat sosial dan ekologi atau lingkungan,” kata Unggul di hadapan ratusan mahasiswa dan sejumlah dosen peserta seminar ini di Auditorium KH Ahmad Dahlan, kampus UM Bandung, Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/12/2025).
Melalui Keppres Nomor 1 Tahun 2025, lanjut dia, Satgas PHKE berupaya mendorong industri manufaktur agar memiliki nilai tambah yang semakin tinggi. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya mengambil bahan baku dari alam dan menjualnya ke luar negeri, tetapi mengelolanya ke arah yang lebih hilir.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Menurut Unggul, hilirisasi bukanlah pekerjaan bagi satu kementerian, melainkan sebuah ekosistem yang melibatkan banyak pemangku kepentingan. Karena itu, Satgas PHKE menggandeng akademisi dari berbagai universitas, termasuk UM Bandung, untuk memperkuat basis riset dan inovasi.
Kepala Dinas ESDM Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono menekankan pentingnya transisi energi untuk menjawab tantangan perubahan iklim sekaligus memperkuat ketahanan energi daerah. Dia menyebut capaian bauran energi Jawa Barat 2024 menunjukkan porsi energi baru terbarukan telah melampaui target RUED meski dominasi energi fosil masih cukup besar.
Tim Ahli Anggota Pelaksana Satgas PHKE Ninasapati Triaswati menegaskan, hilirisasi dan ketahanan energi berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan industri manufaktur. Bagaimanapun, keberhasilannya bergantung pada peran negara dalam memastikan manfaat ekonomi lebih besar dibandingkan biaya sosial dan ekologis.
Ninasapati mengingatkan adanya tiga tantangan utama, yakni ketimpangan penerima manfaat, beban dampak lingkungan dan sosial, serta urgensi reformasi institusi. Menurut dia, tantangan tersebut harus diatasi agar hilirisasi benar-benar bermuara pada kesejahteraan rakyat.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UM Bandung Arief Yunan mengupas peran strategis bioenergi sebagai pilar transisi energi di tengah ketergantungan Indonesia pada impor minyak. Didukung kelimpahan bahan baku seperti sawit, tebu, jagung, singkong, dan limbah, Arief menilai, bioenergi berpotensi memberi nilai tambah ekonomi nasional melalui hilirisasi.
"Ini penting untuk pencapaian target Net Zero Emission 2060 meskipun tetap menghadapi tantangan keberlanjutan bahan baku, kesiapan teknologi, investasi, dan tata kelola yang berkelanjutan," ujar Arief.
Dosen Teknologi Pangan UM Bandung Saepul Adnan menyoroti potensi besar hilirisasi perikanan, kelautan, dan pertanian di Jawa Barat melalui penerapan inovasi biru dan teknologi hijau. Produk bernilai tambah seperti gelatin, kolagen, dan minyak ikan halal dinilai mampu mengurangi ketergantungan impor.
"Ini memerlukan dukungan kebijakan, penguatan industri halal, serta kolaborasi triple helix antara pemerintah, akademisi dan swasta agar agar hilirisasi perikanan benar-benar mendorong kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat," papar dia.


