Proyeksi Iklim 2026, Hujan Lebih Tinggi di Trimester Awal, Selebihnya Normal

kompas.id
4 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS - Awal tahun 2026 ditandai dengan kombinasi La Nina kategori lemah dan Indian Ocean Dipole dalam kategori negatif sehingga berpotensi menambah intensitas hujan di wilayah Indonesia. Setelah akhir kuartal pertama 2026, fenomena iklim akan kembali ke fase netral sehingga intensitas hujan tidak akan setinggi tahun 2025.

Proyeksi iklim tahun 2026 ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani di Jakarta, Selasa (23/12/2025). "Kami harap bisa memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi iklim dan menjadi referensi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dalam berbagai sektor pembangunan," katanya.

Menurut Fasial, proyeksi iklim 2026 ini mempertimbangan kondisi terkini menggunakan model fisika hingga kecerdasan artifisial (AI). Beberapa variabel yang menjadi pertimbangan, di antaranya, prediksi dinamika laut 2026 yang mempengaruhi kondisi ENSO (El Niño-Southern Oscillation) dan Indian Ocean Dipole (IOD).

Baca JugaCuaca Buruk Bakal Jadi Teman Berlibur, Hati-hati Rencanakan Perjalanan   

Terkait peringatan dini cuaca ekstrem yang sifatnya dinamis, menurut Faisal, BMKG telah bekerjasama dengan lembaga lain seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membuat peringatan dini berbasis dampak. "Apakah ada potensi longsor dan banjir di daerah yang mengalami hujan tinggi," ujarnya.

Menurut Faisal, prakiraan dari meteorologi akan ditumpangtindihkan dengan kondisi daerah yang akan menerima hujan, terutama dalam bentuk peta kerentanan. Selama ini, BMKG bisa memberikan peringatan dini hujan ekstrem hingga tiga hari ke depan secara akurat, namun hal ini belum menjadi aksi dini karena belum adanya peta kerentanan.

Cenderung normal

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, saat ini terjadi dua fenomena spesial di wilayah Indonesia, yaitu anomali suhu permukaan laut di Samudera Hindia yang menunjukkan indeks IOD -0,83. Sementara itu, di wilayah Nino 3,4 Samudera Pasifik menunjukkan ENSO sebesar -0,77 atau La Nina Lemah.

Menurut Ardhasena, saat perairan laut di Indonesia cenderung hangat dengan anomali suhu 2 derajat celcius lebih panas dari rata-rata iklimnya, sementara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang mengapitnya cenderung dingin. "Memanasnya lautan, selain konfigurasi banyaknya pegunungan, menyebabkan lebih banyak uap air dan hujan di Indonesia cukup tinggi," katanya.

Tahun 2026, tidak akan sepanas 2024 dan 2025.

Menurut dia, kondisi La Nina lemah akan berlangsung pada Januari-Februari-Maret. "Setelah akhir kuartal pertama 2026, situasi ENSO akan kembali ke fase netral hingga akhir 2026. Demikian juga IOD pada 2026 akan fase netral sepanjang tahun. Jadi, hujan di Indonesia pada 2026 tidak akan sebanyak seperti 2025 ini," kata dia.

Menurut analisis BMKG, suhu rata-rata tahunan di Indonesia pada 2026 berkisar 25-29 derajat celcius dengan suhu di pegunungan tinggi sekitar 19 - 22 derajat celcius. Suhu rata-rata lebih dari 28 derajat celcius akan terjadi di sebagian Sumatera bagian selatan, pesisir urara Jawa dan Papua selatan, Kalimantan Tengah. "Tetapi, secara akumulatif, suhu akan berada dalam kisaran rata-rata. Tahun 2026, tidak akan sepanas 2024 dan 2025. Dampak La Nina, akan mendinginkan suhu bumi dalam 1 hingga 1,5 tahun setelahnya," kata dia.

Ardhasena menambahkan, sebagian besar wilayah pada 2026 akan mengalami hujan dengan intensitas berkisar 1.500 - 4.000 mm per tahun. Hanya 5,1 persen wilayah yang diprediksi mengalami hujan di atas normal atau intensitas lebih tinggi dari rata-rata.

Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur akan mendapat hujan lebih sedikit dari rata-rata, sedangkan daerah yang lebih tinggi hujannya, Jawa Tengah bagian tengah, Jawa Barat, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pesisir bagian barat Sumatera yang menghadap Samudera Hindia.

"Secara umum intensitas hujan di Indonesia berada dalam kategori normal. Artinya, pada referensi klimatologis 1990-2001 atau sudah sering terjadi sebelumnya," kata Ardhasena.

Baca JugaHujan di Sejumlah Daerah Imbas Pola Peralihan ke Musim Kemarau

Sementara itu, jika dilihat dari rentang bulan ke bulan, untuk Januari dan Februari 2026, Indonesia akan mengalami hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi. Hujan dengan inensitas sangat tinggi berpotensi terjadi di Banten, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Sedangkan untuk bulan Mei-Juni 2026 secara gradual akan memasuki kemarau, dengan intensitas hujan rendah hingga menengah. Curah hujan sangat rendah bisa terjadi di NTB dan NTT. Untuk Juli, masih di periode kemarau umumnya hujan rendah hingga menengah. Hujan sangat rendah bisa terjadi di Jatim, Bali, NTB, NTT.

Untuk Oktober 2026, sebagian wilayah Indonesia bagian barat sudah musim hujan dan intensitas hujan sangat tinggi berpeluang di Aceh. Demikian juga di bulan November-Desember, intensitas hujan cenderung menengah-tinggi. Hujan sangat tinggi bisa terjadi di Aceh, Sumbar, Bengkulu, Banten, Jabar, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

"Terkait kondisi hujan ini, untuk sektor pertanian, daerah dengan sifat hujan di atas normal perlu memastikan saluran irigasi primer dan sekunder. Daerah dengan hujan di bawah normal, perlu perubahan pola tanam dan pengaturan, serta memilih jenis tanaman yang cocok," katanya.

Ardhasena menambahkan, kondisi iklim tahun 2026 yang tidak terlalu basah dibandingkan 2025 juga bisa dimanfaatkan untuk perkebunan dengan efisiensi opersional panen dan logistik.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Taylor Swift Gelontorkan Dana Fantastis untuk Perayaan Natal Bersama Travis Kelce
• 17 menit lalutabloidbintang.com
thumb
Bayar pajak kendaraan jelang akhir tahun? Bisa cek info ini
• 13 jam laluantaranews.com
thumb
Momen Petugas Damkar Berseragam Lengkap Antre jadi Orang Tua Dadakan Ambil Rapor Siswa di Cimahi
• 22 jam lalurepublika.co.id
thumb
48 Ribu Penumpang Tercatat Tinggalkan Jakarta Hari Ini Pakai Kereta
• 53 menit lalutvonenews.com
thumb
Australia Siapkan Reformasi Kebijakan Usai Penembakan Pantai Bondi
• 8 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.