Lampung Geh, Tanggamus - Hari ke-3 pencarian terhadap 8 Anak Buah Kapal (ABK) KM Maulana 30 yang terbakar di Perairan Belimbing, Tanggamus, Lampung masih nihil.
Upaya pencarian itu dilakukan Tim SAR gabungan dengan mengerahkan empat unsur utama, yakni KN SAR Basudewa, dua kapal patroli milik Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), serta satu pesawat udara jenis ATR 62-500 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pada Senin (22/12), unsur laut bergerak sejak pukul 07.30 WIB menuju area pencarian berdasarkan perhitungan SAR Map Prediction. Hasil penyisiran hingga pukul 19.30 WIB masih nihil.
Dua kapal patroli TNWC (Tamvling Nature Wildlife Conservation) juga melakukan pencarian di wilayah Teluk Sumatera hingga perairan sekitar Tanjung Cina menuju lokasi kejadian, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Sementara itu, pesawat ATR 62-500 juga melakukan pencarian udara selama empat jam, dari pukul 12.00 hingga 16.00 WIB, dengan ketinggian sekitar 500 kaki, dan kembali ke Bandara Halim Perdanakusuma dengan hasil nihil.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung Deden Ridwansah mengatakan, kondisi cuaca masih menjadi tantangan utama dalam operasi SAR.
"Angin kencang dan gelombang laut yang cukup tinggi memengaruhi jangkauan serta efektivitas pencarian, namun upaya maksimal tetap kami lakukan dengan mengutamakan keselamatan seluruh personel,” kata dia.
Deden menambahkan, pencarian dilanjutkan pada hari keempat Selasa (23/12). Ia menyebutkan Basarnas akan terus berkoordinasi hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
“Operasi SAR kembali kami lanjutkan setelah KN SAR Basudewa menyelesaikan pengisian bahan bakar dan air tawar, dengan penyesuaian area pencarian berdasarkan prediksi pergerakan korban,” kata Deden.
Sebelumnya, Kapal Nelayan Maulana-30 yang membawa 33 Anak Buah Kapal (ABK) terbakar ditengah perairan Tanjung Belimbing Selatan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Sabtu (20/12/2025) pagi.
Dari 33 penumpang ABK kapal, 25 ABK diantaranya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. (Yul/Lua)





