Segmen End User Dominan di Wilayah Penyangga

mediaindonesia.com
4 jam lalu
Cover Berita

PT Karya Permata Inovasi Indonesia Tbk (KPII) menyiapkan pengembangan proyek-proyek rumah tapak terjangkau di kawasan penyangga Jakarta sebagai langkah strategis menangkap peluang pertumbuhan sektor residensial pada 2026. Fokus pengembangan diarahkan pada hunian end user dengan konsep kawasan terencana, fasilitas memadai, dan harga kompetitif.

Pengembangan tersebut akan dilakukan melalui PT Pejaten Kreasi Sukses Indonesia (PKSI), yang kini berada di bawah kendali KPII. Sejumlah wilayah seperti Depok, Bogor, Tangerang Selatan, serta kawasan buffer city Jakarta lainnya menjadi target utama pengembangan seiring tingginya kebutuhan rumah pertama dan tren hunian di pinggiran kota.

Direktur PT Karya Permata Inovasi Indonesia Tbk Bayu Setiawan mengatakan, pasar rumah tapak di kawasan penyangga Jakarta masih menunjukkan permintaan yang kuat.

“Kebutuhan hunian end user terus meningkat. Kami melihat rumah tapak dengan konsep terencana dan harga terjangkau tetap menjadi pilihan utama masyarakat,” ujarnya.

Menurut Bayu, proyek-proyek yang akan dikembangkan tidak hanya menawarkan unit rumah, tetapi juga kawasan hunian dengan nilai tambah. Perencanaan tata kawasan, desain rumah yang fungsional, serta fasilitas pendukung akan menjadi bagian dari konsep pengembangan untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup penghuni.

Langkah pengembangan ini juga sejalan dengan strategi KPII dalam memperkuat kontribusi bisnis residensial terhadap kinerja perseroan. Bayu menilai, proyek rumah tapak memiliki potensi memberikan pendapatan berkelanjutan karena menyasar kebutuhan dasar masyarakat.

“Pengembangan hunian tapak kami rancang sebagai bagian dari penguatan sinergi usaha di dalam grup,” katanya.

Komisaris PKSI Bahrudin menyatakan, dukungan KPII akan memperkuat struktur permodalan sekaligus mempercepat realisasi proyek-proyek hunian tapak yang tengah dan akan dikembangkan.

“Kami optimistis pengembangan ke depan dapat berjalan lebih cepat dengan peningkatan kualitas kawasan dan jangkauan pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Bahrudin menambahkan, arah pengembangan PKSI ke depan menekankan penciptaan lingkungan hunian yang berkelanjutan. Menurutnya, konsep hunian saat ini tidak lagi sebatas membangun rumah, tetapi menciptakan kawasan tinggal yang nyaman dan bernilai jangka panjang. “Kami ingin menghadirkan hunian yang tidak hanya menjawab kebutuhan saat ini, tetapi juga relevan untuk masa depan,” tuturnya.

Prospek bisnis rumah tapak pada 2026 diperkirakan masih menjadi motor utama sektor residensial. Tingginya kebutuhan hunian, kesadaran akan kualitas lingkungan tinggal, serta harga lahan yang relatif lebih kompetitif di wilayah penyangga Jakarta membuat segmen ini tetap diminati, khususnya untuk pasar rumah terjangkau.

Sebelumnya diketahui, KPII memperluas portofolio bisnis hunian rumah tapak (landed house) dengan mengakuisisi 99,9% saham PT Pejaten Niaga Inovasi Bersama di PT Pejaten Kreasi Sukses Indonesia (PKSI). Akuisisi tersebut setara 17.825 lembar saham dengan nilai nominal mencapai Rp174.825.000.000.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Lebih 200 WNI di Polandia Hadiri Perayaan Natal Bersama KBRI Warsawa
• 1 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Selama Libur, Siswa Tak Diwajibkan ke Sekolah Demi MBG
• 6 jam laluharianfajar
thumb
Profil Leticia Joseph, Putri Sheila Marcia dan Anji Manji yang Raih Juara Gadis Sampul 2025, Punya Paras Cantik Mirip sang Ibu
• 1 jam lalugrid.id
thumb
3 Jemaah Haji 2025 Masih Hilang, Ini Siasat Kemenhaj Agar Tak Terjadi di 2026
• 23 jam lalukumparan.com
thumb
Alasan Kapolri Tak Beri Izin Pesta Kembang Api Saat Tahun Baru
• 5 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.