KKP Evaluasi Kuota Rajungan dan Udang di WPP 712, Fokus pada Kelestarian dan Kesejahteraan Nelayan

pantau.com
3 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan evaluasi kuota rajungan dan udang tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712 dalam upaya menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan dan peningkatan kesejahteraan nelayan.

Evaluasi tersebut dilakukan dalam rangkaian Pertemuan Tahunan Unit Pengelola Perikanan (UPP) yang diselenggarakan di Kota Bogor, Jawa Barat, pada 22–24 Desember 2025.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan Ditjen Perikanan Tangkap KKP, Syahril Abd Raup, menegaskan pentingnya evaluasi kuota sebagai langkah strategis menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan daya dukung stok ikan.

"Keberhasilan pengelolaan perikanan di tingkat WPP akan menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan sumber daya ikan dan peningkatan kesejahteraan nelayan", ungkap Syahril.

Evaluasi Berbasis Sains dan Tata Kelola Berkelanjutan

Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh Ditjen Perikanan Tangkap KKP dengan dukungan berbagai mitra pembangunan seperti Marine Stewardship Council (MSC), Environmental Defense Fund, Sustainable Fisheries Partnership, dan Starling Resources.

Evaluasi kuota dilakukan untuk memperkuat pengelolaan rajungan dan udang tangkap berbasis sains, serta mendukung tata kelola perikanan yang berkelanjutan di WPPNRI 712.

Agenda pertemuan meliputi evaluasi kinerja UPP WPPNRI 712 tahun 2025, simulasi pembagian kuota penangkapan, serta penyusunan rencana kerja tahun 2026.

Pertemuan juga membahas strategi penangkapan rajungan, termasuk penyusunan rekomendasi kebijakan pengelolaan perikanan tingkat wilayah.

Penguatan Data dan Pengawasan Ukuran Tangkapan

Lembaga Pengelola Perikanan (LPP) WPP memegang peran kunci dalam memperkuat pengumpulan data dari dinas kelautan dan perikanan provinsi, mitra pembangunan, asosiasi, hingga industri perikanan.

Salah satu fokus utama adalah pengawasan kepatuhan terhadap ketentuan batas ukuran tangkapan rajungan.

Langkah ini bertujuan untuk mencegah pendaratan dan perdagangan rajungan yang tidak sesuai ketentuan.

Pertemuan juga menyoroti kebutuhan pendanaan untuk pendataan, kajian stok, dan pemantauan perikanan, termasuk tindak lanjut pengumpulan data perikanan udang dan alat tangkap lain di WPPNRI 712.

Mitra pembangunan turut mendorong penerapan prinsip perikanan berkelanjutan, yang mencakup kesehatan stok ikan, minimisasi dampak lingkungan, serta tata kelola yang efektif dan transparan.

Hasil evaluasi ini diharapkan menjadi dasar bagi perbaikan pengelolaan rajungan dan udang di tingkat nasional maupun wilayah pengelolaan pada periode mendatang.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Hujan Angin Kencang Robohkan 4 Pohon di Punden Putat Gede Surabaya
• 2 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Hujan Deras Disertai Angin 80 Km/Jam, BPBD Catat 35 Pohon Tumbang di Surabaya
• 1 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Bulog Siapkan Perpres untuk Proyek 100 Gudang Baru
• 20 jam lalurepublika.co.id
thumb
Pemerintah Kebut Bersihkan Puskesmas-RS Aceh Utara & Tamiang: Sudah di Atas 50%
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
Prediksi Persijap vs PSIM Yogyakarta Malam Ini: Susunan Pemain & Head to Head
• 7 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.