TABLOIDBINTANG.COM - Merawat dua anak berkebutuhan khusus selama lebih dari satu dekade, tanpa bantuan asisten rumah tangga, bukanlah hal mudah.
Namun di tengah keterbatasan waktu, kurang tidur, dan rutinitas terapi anak, Bunga BTP justru berhasil menembus jenjang tertinggi dunia kepenulisan digital dan meraih penghasilan miliaran rupiah lewat KBM App.
Kisah inspiratif itu dibagikan Bunga BTP dalam talkshow kepenulisan yang digelar Ekraf bekerja sama dengan KBM App di Semarang, Ahad (21/12).
Turut hadir sebagai narasumber penulis KBM App berpenghasilan lebih dari Rp2 miliar, Dwi Indra, penulis KBM App berpenghasilan lebih dari Rp800 juta, Julli Nobasa, dan Isa Alamsyah selaku CEO KBM App.
“Saya dianugerahi dua anak berkebutuhan khusus. Jadwal tidur mereka berbeda dengan orang kebanyakan. Saat orang lain tidur malam, anak-anak saya justru bangun. Di momen itulah, sambil mengawasi mereka, saya menulis,” ujar Bunga.
Selama 12 tahun pertama membesarkan anak, Bunga menjalani semuanya sendiri. Waktu menunggu anak menjalani terapi pun dimanfaatkan untuk menulis.
Awalnya, aktivitas menulis itu hanya menjadi sarana healing bagi dirinya sendiri. Namun hidupnya berubah ketika ia memberanikan diri menulis di KBM App, sebuah aplikasi novel digital.
Meski sempat mengalami kegagalan di awal, Bunga tak menyerah. Konsistensinya membuahkan hasil, ia berhasil meraih predikat Triple Diamond, pencapaian tertinggi penulis di KBM App dengan penghasilan fantastis.
Doa Terjawab
Salah satu momen paling emosional dalam perjalanan Bunga terjadi saat ia berbincang dengan anak sulungnya yang berkebutuhan khusus.
“Abang, doain Mama ya. Suatu hari Mama ingin tahu rasanya ke luar negeri,” ucapnya kala itu.
Anaknya menjawab, “Aamiin.”
Jawaban sederhana itu menjadi keajaiban tersendiri. Selama lebih dari 10 tahun, hampir tak pernah ada komunikasi timbal balik antara ibu dan anak.
Tak lama berselang, doa itu seolah terjawab. Pada Februari 2024, Bunga mendapat telepon dari KBM App untuk mengikuti perjalanan ke Malaysia, Thailand, dan Singapura bersama tim KBM. Perjalanan itu menjadi yang pertama bagi Bunga ke luar negeri.
Kesempatan serupa terus berdatangan. Pada November 2024, ia kembali ke Bangkok bersama penulis KBM App dan mitra promosi. Lalu Mei 2025, ia diajak ke Singapura bersama penulis kategori Emerald dengan penghasilan di atas Rp500 juta.
Puncaknya, pada November 2025, Bunga berangkat umrah bersama para penulis Double Diamond (berpenghasilan di atas Rp2 miliar), seluruhnya dibiayai KBM App.
Tak berhenti di situ, pada Januari 2026, Bunga dijadwalkan berangkat ke Korea Selatan bersama KBM App.
KBM Go Global
Bagi KBM, perjalanan ke luar negeri bukan sekadar wisata. Misi yang diusung adalah KBM Go Global, membuka peluang pasar internasional untuk karya penulis Indonesia.
Saat ini, KBM App mulai memperoleh pendapatan dari Malaysia, seiring dibukanya kanal pembayaran lokal. Tak hanya pekerja migran, warga negara Malaysia juga mulai menjadi pembaca setia novel karya penulis Indonesia di platform tersebut.
Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kementerian Ekonomi Kreatif, Neil L. Himam, menyambut positif ekspansi KBM ke pasar internasional. Ia menilai peluang kolaborasi ke depan sangat terbuka.
“Dulu, saat masih di Badan Ekonomi Kreatif, kami punya pelatihan coding untuk pekerja migran di Malaysia dan Hong Kong. Tapi coding itu tidak mudah,” ujar Neil.
“Kenapa tidak kita transfer keahlian menulis? Menulis lebih dekat dengan keseharian mereka. Ke depan, penulis Indonesia bisa membina komunitas penulis diaspora. Ini juga bagian dari ekspor konten kreatif Indonesia,” tambahnya.



