Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat struktur industri nasional melalui penerapan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai fondasi pembangunan industri jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, SBIN menjadi panduan utama agar industrialisasi Indonesia tidak hanya tumbuh, tetapi juga mampu naik kelas dan berdaya saing global.
Sektor industri, lanjut Agus, dinilai harus menjadi tulang punggung kemandirian ekonomi nasional sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Peningkatan kualitas industri manufaktur dibangun di atas empat pilar utama, yakni keberlanjutan, penguasaan teknologi, industrialisasi berbasis sumber daya alam, serta pengembangan ekosistem industri terintegrasi,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Desember 2025.
*Peran Standardisasi dan Jasa Industri*
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Emmy Suryandari menambahkan, penguatan standardisasi dan jasa industri menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas dan daya saing sektor manufaktur nasional.
Ia menyebutkan, standardisasi berperan strategis dalam menjamin mutu produk serta membuka akses pasar yang lebih luas. Sementara jasa industri, seperti pengujian, sertifikasi, dan kalibrasi, menjadi instrumen penting untuk membantu industri memenuhi regulasi dan meningkatkan daya saing.
“Standardisasi dan jasa industri adalah fondasi penting bagi industri nasional agar mampu bersaing di pasar global,” jelas Emmy.
Emmy juga menyebutkan, kinerja industri pengolahan nonmigas masih berada dalam fase ekspansi, tercermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) November 2025 yang mencapai 53,45.
Untuk menjaga momentum tersebut, BSKJI bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) terus memberikan layanan strategis, termasuk verifikasi TKDN, Sertifikasi Industri Hijau, serta pendampingan teknologi melalui program DAPATI dan PINOTI.
*Penguatan Layanan di Daerah*
Sementara itu, Kepala BSPJI Banjarbaru Fathullah menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah konkret di daerah, salah satunya dengan mendirikan Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (LSSM) yang terakreditasi KAN pada awal 2025.
“LSSM BSPJI Banjarbaru kini melayani sertifikasi ISO 9001 untuk berbagai sektor industri, serta memperluas layanan sertifikasi halal dan HACCP,” ujarnya.
Atas peningkatan kualitas layanan tersebut, BSPJI Banjarbaru meraih predikat “Informatif” dari Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Selatan pada 19 Desember 2025.
Editor: Redaktur TVRINews



